Diprediksi tumbuh 24,83%, nilai transaksi digital tahun ini akan mendekati Rp50.000 triliun

- 23 Januari 2022 - 20:56

Pada 2022, BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga untuk memastikan ketersediaan uang rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI.

digitalbank.id – BANK INDONESIA memproyeksikan nilai transaksi digital banking akan semakin meningkat pada 2022. Meski pertumbuhan tidak setinggi 2021, namun nilainya akan mendekati Rp50.000 triliun. BI juga akan terus melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif. 

“Diproyeksikan nilai transaksi digital banking tumbuh 24,83 persen% tahun ini atau akan mencapai Rp49.733,8 triliun,” katanya usai rapat Dewan Gubernur di Jakarta pekan ini.

Baca juga: Transaksi digital banking terus meroket, November 2021 sentuh Rp3.877 triliun

Menurut dia, pada 2021 lalu lalu nilai transaksi digital banking mengalami peningkatan yang signifikan, sebesar 45,64% secara tahunan menjadi Rp39.841,4 triliun pada 2021. Meskipun peningkatannya tahun ini tak sebesar tahun lalu, namun nilai transaksinya akan mendekati Rp5.000 triliun atau Rp50 kuadriliun.

Lebh lanjut dia mengatakan BI juga mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 49,06% secara tahunan mencapai Rp305,4 triliun pada 2021. Tahun ini, demikian BI, nilai transaksi UE diproyeksikan meningkat 17,13% secara tahunan hingga mencapai Rp357,7 triliun untuk tahun 2022.

Baca juga: Ekonomi terus menggeliat, BI prediksi transaksi digital banking 2022 bakal tembus Rp48.000 triliun

Peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital tersebut berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Perry mengatakan, BI akan terus melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif. Di sisi uang  tunai, BI mencatat uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Desember 2021 meningkat sebesar 6,78% atau mencapai Rp959,8 triliun.

Lebih lanjut dia mengatakan pada 2022 BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi antar kementerian/lembaga untuk memastikan ketersediaan uang rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI. (HAN)

 

 

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.