digitalbank.id – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) menyatakan tengah fokus memperbaiki proses bisnis agar bisa segera keluar dari kerugian. Adapun per kuartal III 2021, bank ini masih mencatat rugi bersih secara konsolidasi sebesar Rp361 miliar. Namun, jumlah kerugian itu sudah turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,05 triliun.
Direktur Keuangan KB Bukopin Shin Seng Hyup mengatakan dana dari hasil rights issue yang sudah dirampungkan beberapa waktu lalu sebesar Rp7 triliun akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perseroan ke depan. “Mulai taun depan kami akan fokus pada segmen ritel dan small medium enterprenur/SME [UMKM],” katanya dalam paparan publik virtual, baru-baru ini.
Menurut dia meskipun akan fokus pada pembiayaan UMKM dan ritel, KB Bukopin tidak akan meninggalkan segmen korporasi. Pada segmen ini, perseroan akan memperbaiki layanan cash management dan juga akan menghadirkan produk yang berhubungan dengan efek ke depannya.
Baca juga: Perang tech talent dalam transformasi bank digital di Indonesia
Untuk menggarap segmen ini, bank akan fokus menyasar perusahaan-perusahaan unggulan dan memanfaatkan jaringan bisnis antara Indonesia dan Korea Selatan. Dari nasabah korporasi tersebut, perseroan juga bisa mengoptimalkan bisnis ritel dan UMKM dengan membangun value chain dan ekosistem. Di sektor ritel, perseroan akan fokus membidik pasar mass affluent (kelas menengah ke atas) karena kelompok ini diperkirakan akan terus tumbuh ke depan.
Jika rencana-rencana bisnis yang disiapkan ini berjalan lancar, Shin Seng Hyup optimistis Bukopin sudah bisa mencatatkan tren kinerja positif pada pertengahan 2022.
Lebih lanjut Shin Seng Hyup mengatakan pihaknya akan berupaya menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah di segmen ini lewat pemanfaatan digital banking dan inovasi produk-produk baru. Perseroan fokus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menciptakan budaya perusahaan yang baru dan mengejar pertumbuhan secara berkelanjutan.
Baca juga: RDN sebagai integrasi produk digital dari Bank Jago
Bank KB Bukopin akan terus meningkat infrastruktur IT dan layanan digital untuk mendorong pertumbuhan tersebut. Tahun depan, tambah Shin Seng Hyup, KB Bukopin menargetkan penyaluran kredit bisa tumbuh 10%.
Layanan digital KB Bukopin
Mengenai layanan digital KB Bukopin, Shin Seng Hyup mengatakan tidak hanya akan menyediakan produk yang bersifat funding, tetapi juga layanan kredit dan wealth management seperti mutual fund dan bancassurance. Sedangkan di segmen UMKM, lanjutnya, perseroan berencana untuk fokus membangun model bisnis berbasis risiko sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah.
“Kami akan cari cara bagaimana agar permohonan kredit bisa di proses dalam aplikasi. Sehingga nanti, kami tentunya akan mengembangkan model underwriting yang baru dan juga end to end proses yang cepat lewat aplikasi ini,” tutur Shin Seng Hyup. (HAN)