QRIS Tap dorong gaya hidup cashless, transaksinya dalam sebulan sentuh 42,9 juta

- 24 April 2025 - 11:15

Teknologi pembayaran digital berbasis NFC, QRIS Tap, mulai menandai babak baru gaya hidup nirsentuh masyarakat Indonesia. Hanya dalam sebulan setelah resmi diluncurkan pada 14 Maret 2025, sistem ini mencatat transaksi senilai Rp3,24 miliar dengan 42,9 juta transaksi dari 20,8 juta pengguna. Cukup dengan menempelkan ponsel ke terminal pembayaran, transaksi selesai tanpa perlu memindai QR code.


Fokus utama:

  1. Lonjakan transaksi QRIS Tap pasca peluncuran.
  2. Strategi BI mendorong transformasi digital di sektor transportasi dan ritel.
  3. Potensi perluasan sistem pembayaran NFC di seluruh ekosistem ekonomi digital Indonesia.

Bank Indonesia (BI) menilai capaian ini sebagai sinyal kuat bahwa masyarakat siap bertransformasi ke sistem keuangan tanpa uang tunai. “Nominalnya sebesar Rp3,24 miliar dengan user sebesar 20,8 juta,” ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers, Rabu (23/4).

QRIS Tap bukan sekadar inovasi, melainkan refleksi dari perubahan besar dalam cara masyarakat bertransaksi: cepat, efisien, dan minim kontak fisik. Inilah cerminan gaya hidup masa depan—cashless, seamless, dan contactless.

Untuk mempercepat adopsi, Bank Indonesia mendorong implementasi QRIS Tap ke sektor transportasi dan layanan publik. Teknologi ini telah diuji di MRT Jakarta, Transjakarta (Royaltrans), DAMRI, serta sejumlah rumah sakit besar seperti RSPAD dan RSCM Kencana. Langkah berikutnya menyasar KRL, LRT, dan moda Teman Bus di berbagai kota.

“Ini baru satu bulan dan kita kedepankan, ini memang bertahap, nantinya kita akan terus kembangkan untuk seluruh moda transportasi,” jelas Filianingsih.

Dengan target digitalisasi menyeluruh di sektor layanan publik, QRIS Tap diharapkan menjadi solusi praktis dalam aktivitas harian masyarakat urban yang menginginkan kecepatan dan kemudahan tanpa hambatan teknis.

QRIS Tap merupakan pengembangan dari sistem QRIS konvensional yang telah digunakan secara luas sejak 2019. Per Februari 2025, QRIS mencatat nilai transaksi mencapai Rp28,5 triliun per bulan. Melalui pendekatan NFC, BI ingin mendorong efisiensi yang lebih tinggi, terutama di lingkungan padat dan dinamis seperti transportasi massal dan pusat layanan masyarakat.

Dengan lebih dari 1,44 juta merchant yang telah menerima QRIS Tap, sistem ini memperkuat infrastruktur ekonomi digital nasional—membuka peluang kolaborasi lintas sektor antara perbankan, operator transportasi, hingga pengelola layanan kesehatan dan parkir.

Di balik pencapaian ini, tantangan tetap mengintai. Distribusi infrastruktur NFC masih terbatas, terutama di luar kota besar. Tingkat literasi digital yang belum merata juga menjadi hambatan dalam percepatan adopsi.

Namun Bank Indonesia optimistis. Dengan penetrasi internet mencapai 79,5% populasi dan pengguna smartphone lebih dari 70%, potensi pertumbuhan pengguna QRIS Tap masih sangat besar.

Tren global menunjukkan pergeseran kuat menuju sistem pembayaran contactless. Studi McKinsey menyebutkan adopsi metode ini di Asia Tenggara naik 33% dalam dua tahun terakhir. Sementara Statista memperkirakan nilai transaksi digital Indonesia akan mencapai US$130 miliar pada 2025, dengan porsi besar berasal dari mobile wallet.

QRIS Tap hadir sebagai jembatan menuju ekosistem keuangan digital yang aman, nyaman, dan inklusif. Dari belanja harian, transportasi, hingga layanan publik, kini semua bisa dilakukan hanya dengan satu sentuhan. ■

Comments are closed.