Bidik nasabah lansia tajir, HSBC buka layanan anti-penuaan di wealth centre Hong Kong

- 17 April 2025 - 17:02

HSBC akan membuka pusat kekayaan (wealth centre) baru di Hong Kong pada paruh kedua 2025, menawarkan layanan yang tak biasa untuk lembaga keuangan: perawatan anti-penuaan dan pemeriksaan kesehatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk merebut pasar “silver economy” — kelompok populasi lanjut usia yang memiliki daya beli tinggi dan kebutuhan layanan kesehatan serta manajemen kekayaan.


Fokus utama:

  1. Strategi HSBC memadukan layanan kesehatan dan keuangan dalam satu pusat kekayaan di Hong Kong.
  2. Target pasar “silver economy” sebagai sumber pertumbuhan baru di tengah ketidakpastian ekonomi global.
  3. Posisi Hong Kong sebagai pusat regional bagi nasabah kaya dari Tiongkok dan kawasan Greater Bay Area.

Di tengah gejolak pasar global, HSBC tetap percaya diri mengembangkan Hong Kong sebagai pusat layanan bagi nasabah kaya. Bukan sekadar manajemen aset dan asuransi, bank raksasa ini kini menawarkan layanan yang lebih personal—dari terapi oksigen hiperbarik hingga vaksinasi dan perawatan anti-penuaan.

HSBC Life, unit asuransi dari bank terbesar di Hong Kong, akan membuka pusat kekayaan ketiganya di jantung kota Hong Kong pada paruh kedua 2025. Uniknya, pusat ini bukan sekadar ruang konsultasi keuangan. Di dalamnya, nasabah bisa menjalani pemeriksaan medis menyeluruh, menerima terapi kesehatan regeneratif, hingga merencanakan warisan keluarga.

“Kami mengambil pendekatan jangka panjang terhadap investasi kami dan tidak khawatir dengan volatilitas pasar jangka pendek,” kata Daisy Tsang, CEO HSBC Life untuk Hong Kong dan Makau, dalam wawancara eksklusif dengan South China Morning Post. “Kami percaya kuat bahwa Hong Kong memiliki potensi sebagai pusat layanan kekayaan bagi nasabah kaya dari Tiongkok dan kawasan lainnya.”

Langkah ini menandai pendekatan baru dalam dunia wealth management yang kini mulai merangkul kebutuhan gaya hidup dan kesehatan nasabah, terutama kelompok lansia kaya yang dikenal sebagai bagian dari “silver economy”.

Menurut data Statista, pengeluaran global untuk pasar lansia diperkirakan akan mencapai lebih dari US$15 triliun pada 2030. Dengan jumlah warga lansia terus meningkat, terutama di Tiongkok daratan, permintaan akan layanan kesehatan preventif dan perencanaan keuangan menjadi semakin signifikan.

Pusat kekayaan ini akan memberikan layanan terapi oksigen hiperbarik, yang secara klinis terbukti membantu regenerasi jaringan dan meningkatkan kesehatan secara umum. “Layanan ini membantu pertumbuhan kulit, pembuluh darah, dan jaringan ikat baru,” jelas Tsang.

Langkah HSBC ini menyusul keberhasilan dua pusat kekayaan sebelumnya di Hong Kong—K11 Musea yang dibuka pada Oktober 2021 dan Hysan Place pada Februari 2022. Menurut Tsang, jumlah klien yang menggunakan layanan kedua pusat tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang 2024.

Pusat terbaru ini akan ditempatkan secara strategis agar mudah diakses oleh warga dari Greater Bay Area, kawasan ekonomi yang mencakup sembilan kota di Tiongkok Selatan, termasuk Shenzhen dan Guangzhou.

Di tengah meningkatnya kompetisi antar lembaga keuangan untuk meraih pangsa pasar nasabah kaya, pendekatan integratif seperti yang dilakukan HSBC—menggabungkan layanan finansial, asuransi, dan kesehatan—menjadi pembeda yang kuat. Terlebih, banyak nasabah kelas atas kini menginginkan pengalaman layanan yang lebih holistik, mencakup seluruh aspek kehidupan mereka, termasuk kesehatan dan usia panjang.

Namun, pendekatan ini juga mengundang pertanyaan: apakah bank harus masuk terlalu jauh ke ranah medis? Sebagian pengamat menyarankan agar lembaga keuangan tetap fokus pada keahliannya. Namun Tsang menegaskan, “Kami ingin menyediakan layanan yang relevan dengan kebutuhan hidup para nasabah kami—baik kekayaan mereka, kesehatan mereka, maupun masa depan keluarga mereka.” ■

Foto: shutterstock.com

Comments are closed.