Pariwisata dan belanja digital melejit, transaksi Visa melonjak 80% selama Ramadan

- 21 Maret 2025 - 08:41

Visa mencatat lonjakan transaksi digital hingga 80% selama Ramadan, dengan sektor pariwisata sebagai pendorong utama. Online travel agent (OTA), e-commerce, dan ritel mengalami pertumbuhan signifikan seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang Idulfitri. Tren perjalanan domestik dan luar negeri juga menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan destinasi seperti Bali, Singapura, Malaysia, dan Jepang menjadi favorit. Sementara itu, sektor ritel offline dan high-end brand menikmati peningkatan transaksi setelah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).


Fokus utama:

  1. Pariwisata sebagai motor penggerak – Transaksi sektor perjalanan mendominasi, mencakup 65% dari total transaksi Visa selama Ramadan.
  2. Lonjakan belanja digital dan ritel – Pertumbuhan signifikan pada e-commerce dan ritel offline, terutama di kategori fashion, elektronik, dan high-end brands.
  3. Destinasi favorit wisatawan – Bali, Singapura, Malaysia, dan Jepang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia saat libur Ramadan dan Idulfitri.

Ramadan kembali menjadi momentum puncak aktivitas ekonomi di Indonesia. Laporan Visa Ramadan Insights 2025 mengungkap lonjakan transaksi digital hingga 80%, didorong oleh meningkatnya belanja masyarakat untuk perjalanan, kebutuhan Ramadan, dan persiapan Idulfitri.

Sektor pariwisata menjadi kontributor terbesar, dengan online travel agent (OTA) dan platform digital lainnya memainkan peran kunci dalam meningkatkan transaksi pembayaran. Sementara itu, belanja ritel, baik online maupun offline, turut mencatat pertumbuhan pesat, terutama setelah pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).

Menurut laporan Visa Consulting & Analytics (VCA), Ramadan secara konsisten menunjukkan peningkatan transaksi di sektor perjalanan. Pada 2024, 65% dari total transaksi Visa berasal dari pariwisata, baik untuk mudik maupun liburan.

Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia, menyatakan bahwa momen Ramadan bukan hanya soal perayaan, tetapi juga periode puncak aktivitas ekonomi.

“Data Visa pada tahun 2024 mencatat lonjakan transaksi pembayaran yang signifikan hingga 80%, dengan sektor perjalanan mendominasi total jumlah transaksi. Bisnis harus bergerak cepat untuk memanfaatkan momentum ini, seiring dengan semakin kuatnya peran pembayaran digital,” ujar Vira di Jakarta, pekan ini.

Lonjakan transaksi terlihat di berbagai wilayah, terutama destinasi populer seperti Aceh, Yogyakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Jambi, dan Riau yang menjadi tujuan utama para pemudik.

Bali mencatat pertumbuhan transaksi tertinggi setelah Ramadan, menunjukkan daya tariknya sebagai destinasi wisata favorit. Sementara itu, negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang tetap menjadi destinasi utama bagi wisatawan Indonesia selama libur panjang.

Selain sektor perjalanan, transaksi di ritel offline meningkat hingga 35% (yoy), terutama di department store yang menawarkan kebutuhan Ramadan seperti fesyen, makanan, dan perlengkapan rumah tangga.

Tak hanya itu, kategori high-end brands juga menunjukkan tren peningkatan, terutama setelah pencairan THR. Hal ini menegaskan bahwa pengalaman belanja di toko fisik masih memiliki daya tarik tersendiri, meskipun e-commerce terus berkembang.

Di sisi digital, transaksi e-commerce tumbuh hingga 40% sebelum Ramadan, didorong oleh belanja fashion dan elektronik. Tren ini mengindikasikan bahwa masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan Ramadan lebih awal dengan memanfaatkan berbagai promo online.

Melihat tren positif ini, Visa merekomendasikan beberapa strategi bagi bisnis untuk memanfaatkan lonjakan konsumsi Ramadan, antara lain:

  • Penguatan pembayaran digital dengan cashback dan insentif transaksi lintas negara.
  • Kampanye flash sale dan promo eksklusif di e-commerce dan ritel selama dua minggu terakhir Ramadan.
  • Paket perjalanan khusus untuk wisatawan domestik dan mancanegara selama libur Lebaran.

Dengan data yang menunjukkan tren pertumbuhan sejak 2024 dan lonjakan transaksi di awal Ramadan 2025, Visa optimistis peran pembayaran digital akan semakin dominan dalam menggerakkan ekonomi Indonesia di masa mendatang. ■

Foto: Bali Travel Guide

Comments are closed.