Sponsori Liga 1, BRI ingin ciptakan economic value dan hasilkan social value

- 6 Agustus 2024 - 20:45

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menjadi sponsor utama untuk empat musim berturut-turut dalam perhelatan kompetisi sepakbola teratas di Indonesia, BRI Liga 1 musim 2024-2025.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan alasan utama BRI kembali menjadi sponsor untuk empat tahun berturut-turut tak lepas dari komitmen perseroan untuk terus menciptakan economic value dan menghasilkan social value di tengah masyarakat.

Pertama, sepak bola masih menjadi olahraga rakyat yang paling digemari di Indonesia bahkan dunia, dan hal ini sesuai dengan profil BRI yang memiliki keinginan untuk melayani masyarakat luas dari berbagai segmen yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Oleh karena itu, kami menilai kompetisi BRI Liga 1 menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposure layanan dan produk BRI, terutama super apps digital banking yang menjadi andalan BRI yakni BRImo,” ujar Catur, Selasa (6/8).

Partisipasi BRI sebagai sponsor utama Liga 1 dalam 3 tahun ke belakang telah berdampak positif terhadap peningkatan awareness masyarakat terhadap brand korporat BRI dan juga brand produk BRI khususnya BRImo.

Menurut riset yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute, terdapat peningkatan awareness dari tahun ke tahun, di mana tahun 2021 hanya terdapat 79% penonton yang tahu BRI menjadi sponsor utama, namun pada tahun 2022 meningkat menjadi 98,6%, dan pada tahun 2023 lalu awareness masyarakat terhadap BRI Liga 1 telah mencapai 100%.

Catur juga menambahkan alasan BRI mendukung perhelatan BRI Liga 1 2024 – 2025 tak lepas dari faktor ekonomi yang diciptakan dengan bergulirnya kompetisi. Menurut survei dari LPEM Universitas Indonesia tahun 2020, perputaran ekonomi dari kompetisi Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang antara Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun.

Namun, berdasarkan dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia, yakni mencapai sekitar Rp 10,42 triliun dan dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp 5,93 triliun.

Selain itu, terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp 2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp 866 miliar serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang.

“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” jelas Catur.

“BRI tentu berharap berjalannya kompetisi BRI Liga 1 ini dapat memberi dampak positif terhadap iklim kompetisi sepak bola nasional, sehingga liga ini dapat mencetak talenta-talenta muda berbakat yang akan mendorong prestasi sepak bola Indonesia di panggung global,” imbuh Catur.

BRI berharap agar perhelatan kompetisi tahun ini dapat berjalan dengan lancar, serta dapat terus meningkat kualitasnya.

“Seperti yang kita rasakan bersama, terus meningkatnya prestasi Timnas sepak bola Indonesia yang saat ini dicapai tidak lepas dari bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 yang juga semakin baik,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi komitmen BRI yang menjadi sponsor BRI Liga 1 untuk tahun ke empat secara berturut turut.

”Pertama kali BRI menjadi sponsor Liga pada saat Covid-19, di mana liga sepak bola di seluruh dunia berhenti tapi BRI berani mengambil posisi bahwa sepak bola di Indonesia tidak boleh mati,” imbuh Erick.

Erick juga mengharapkan musim BRI Liga 1 2024/2025 makin mengangkat sepakbola Indonesia secara keseluruhan yang sudah menjadi perbincangan di level Asia. Menurutnya, sejumlah aturan baru liga yang siap diterapkan di musim baru harus mampu meningkatkan kualitas liga dan mutu klub-klub peserta sehingga bisa lebih bersaing di kompetisi liga Asia.

“Target utamanya menaikkan mutu Liga kita agar levelnya naik di Asia dan ASEAN. Tak hanya itu, kompetisi yang aman dan nyaman bagi penonton tetap menjadi prioritas di setiap musim baru liga. Setelah setahun lebih membenahi tim nasional kini saatnya PSSI membenahi liga,” kata Erick. ■

Comments are closed.