PT BANK CIMB NIAGA TBK (CIMB Niaga/BNGA) dan United Nations Children’s Fund (Unicef), bertepatan dengan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November, menginisiasi kerja sama strategis untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan, sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan terpanggil untuk bekerja sama dengan Unicef mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Program ini, kata dia, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya menghapuskan semua bentuk kekurangan gizi pada 2030. CIMB Niaga, lanjut dia, menyadari masalah wasting dan stunting merupakan tantangan yang harus dihadapi secara gotong royong. Karena itu, dalam program ini CIMB Niaga berkolaborasi dengan Unicef serta juga memberikan kesempatan kepada masyarakat dan nasabah yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui Rekening CIMB Niaga Peduli.
“Kami berharap program dapat berdampak positif untuk mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin (20/11).
Baca juga: CIMB Niaga Syariah kolaborasi dengan Morula IVF perluas program pembiayaan bayi tabung
Lebih lanut dia mengatakan, program yang berlangsung tiga tahun ini difokuskan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus gizi buruk. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022, terungkap bahwa di Indonesia satu dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan satu dari lima anak balita menderita stunting.
Tantangan kesehatan tersebut tentu menjadi masalah serius yang harus dituntaskan bersama. Apabila tidak diatasi sejak dini, akan berdampak negatif pada kesehatan, perkembangan, dan kemampuan anak di masa depan. Bahkan dapat berakibat mengancam bonus demografi Indonesia pada 2030, di mana generasi usia produktif yang seharusnya memiliki kualitas dan daya saing tinggi justru tidak memiliki kemampuan yang memadai akibat stunting.
Bantuan CIMB Niaga dan donasi nasabah yang terkumpul akan disalurkan Unicef untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di NTT sehingga mendapatkan perawatan agar selamat dari ancaman gizi buruk. Selain itu, program ini juga berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dimonitor pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi secara dini dan segera ditangani.
Baca juga: Kolaborasi dengan Mastercard, CIMB Niaga Syariah luncurkan OCTO Card Syariah
Adapun program ini akan dilakukan melalui lima kegiatan untuk deteksi dini dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk yaitu penguatan kapasitas pengasuh, kader posyandu dan Guru PAUD; penyediaan pita lingkar lengan atas (LiLA); penguatan kapasitas layanan kesehatan untuk penanganan anak gizi buruk, mengadakan kelas parenting terkait pencegahan; deteksi dini dan rujukan anak berisiko wasting; dan mendukung penyediaan makanan tambahan lokal bergizi bagi anak-anak PAUD.
Sementara itu, Kepala Program Gizi Unicef Indonesia Mamadou Ndiaye mengatakan, melalui kerja sama dengan Bank CIMB Niaga, pihaknya dapat melakukan aksi nyata untuk memperkuat sistem guna mendukung anak-anak mendapatkan makanan sehat dan memberikan layanan yang menyelamatkan nyawa mereka.
“Bersama, kami berupaya mengurangi segala bentuk malnutrisi termasuk stunting dan wasting, serta membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka. Kemitraan ini tidak hanya berkontribusi dalam membangun masa depan cerah bagi setiap anak, namun juga mendukung tujuan Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” katanya.
Baca juga: Tren transaksi digital terus meningkat, 98% nasabah CIMB Niaga manfaatkan platform digital
Selain bersama Uniecf, sebelumnya CIMB Niaga melalui Unit Usaha Syariah (CIMB Niaga Syariah) juga telah mencanangkan progam Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Kompas Gramedia Group.
CIMB Niaga berharap, semua program yang diinisiasi dan melibatkan berbagai stakeholders serta dilakukan secara berkelanjutan selama beberapa tahun dapat memberikan dampak positif yang luas untuk masyarakat dan penerima manfaat. “Sehingga masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia dapat teratasi. Sesuai dengan target penurunan prevalensi stunting di Indonesia yaitu 14% tahun 2024 dan 0% pada 2030,” demikian Fransiska. ■