Literasi asuransi masih rendah, industri berinovasi dengan model embedded insurance

- 7 Maret 2025 - 08:23

Industri asuransi di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yakni rendahnya tingkat literasi masyarakat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, tingkat literasi asuransi di Indonesia hanya mencapai 31,7%, sementara inklusi asuransi berada di angka 16,6%. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial, perusahaan asuransi mulai mengadopsi strategi embedded insurance, di mana produk asuransi terintegrasi langsung dengan pembelian barang atau jasa utama.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah kerja sama PasarPolis Insurance Broker dengan Dipo Angkasa Motor, dealer resmi Mercedes-Benz di Indonesia, yang menghadirkan asuransi all-risk otomatis bagi pembeli kendaraan mewah.


Fokus utama:

  1. Tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju, menjadi tantangan utama industri asuransi.
  2. Industri asuransi mulai mengadopsi model embedded insurance untuk meningkatkan penetrasi pasar dengan menghadirkan proteksi langsung dalam transaksi utama.
  3. Kolaborasi PasarPolis dan Mercedes-Benz. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan penetrasi asuransi kendaraan melalui layanan asuransi yang lebih mudah diakses dan memiliki manfaat lebih luas.

Rendahnya tingkat literasi dan inklusi asuransi masih menjadi tantangan utama industri asuransi di Indonesia. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, tingkat literasi asuransi masyarakat Indonesia hanya mencapai 31,7%, sementara inklusi asuransi berada di angka 16,6%. Angka ini masih tertinggal jauh dibandingkan negara-negara maju, yang telah memiliki penetrasi asuransi di atas 50%.

Minimnya pemahaman masyarakat terhadap asuransi berdampak pada rendahnya tingkat kepemilikan polis asuransi, baik untuk proteksi individu maupun aset. Padahal, industri asuransi memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan keuangan terhadap berbagai risiko, mulai dari kesehatan, jiwa, hingga kendaraan.

Untuk menjawab tantangan ini, industri asuransi mulai mengadopsi strategi embedded insurance, yaitu integrasi layanan asuransi dalam pembelian barang atau jasa utama. Konsep ini memungkinkan pelanggan memperoleh perlindungan asuransi secara otomatis tanpa perlu melewati proses pendaftaran yang panjang dan rumit.

Dalam sektor otomotif, strategi ini mulai diterapkan oleh PasarPolis Insurance Broker yang menjalin kerja sama dengan Dipo Angkasa Motor, dealer resmi Mercedes-Benz di Indonesia. Melalui kemitraan ini, setiap pembelian mobil Mercedes-Benz akan langsung mendapatkan perlindungan asuransi all-risk, tanpa harus melalui prosedur tambahan yang sering kali menjadi penghambat bagi pelanggan dalam memiliki asuransi kendaraan.

“Melalui kerja sama ini, PasarPolis Insurance Broker dan Dipo Angkasa Motor berharap dapat berkontribusi dalam mengedukasi pasar tentang pentingnya proteksi kendaraan yang komprehensif,” ujar Anton Prawoto, Presiden Direktur PasarPolis Insurance Broker, di Jakarta.

Selain mempermudah proses asuransi, kolaborasi ini juga menawarkan berbagai manfaat tambahan bagi pemilik Mercedes-Benz. Salah satu fitur unggulan yang diberikan adalah perlindungan Tire and Wheel Protection, yang mencakup penggantian ban dan velg jika mengalami kerusakan, bahkan tanpa adanya kecelakaan pada bodi kendaraan.

Selain itu, fitur Water Hammer Protection juga menjadi daya tarik utama, mengingat Indonesia merupakan negara dengan curah hujan tinggi. Fitur ini melindungi mesin kendaraan dari kerusakan akibat banjir atau masuknya air ke dalam mesin, yang biasanya tidak termasuk dalam polis asuransi kendaraan standar.

Inovasi lain yang dihadirkan dalam kerja sama ini adalah proses klaim asuransi yang lebih cepat dan mudah melalui platform digital. Konsumen dapat mengajukan klaim secara online tanpa perlu mendatangi kantor asuransi atau bengkel rekanan. Dalam waktu 24 jam, pelanggan sudah bisa mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) digital yang dapat digunakan langsung di bengkel resmi Mercedes-Benz.

“Kolaborasi ini bukan hanya sekadar menawarkan perlindungan all-risk, tetapi juga memastikan pengalaman berasuransi menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi konsumen,” tambah Anton.

Presiden Direktur Dipo Angkasa Motor, Jumadi Poniman, menambahkan bahwa kemitraan ini tidak hanya menguntungkan konsumen tetapi juga memberikan nilai lebih bagi ekosistem industri otomotif di Indonesia.

“Melalui kerja sama ini, kami ingin memberikan pengalaman kepemilikan kendaraan yang lebih eksklusif, aman, dan bebas khawatir. Ini sejalan dengan aspirasi Mercedes-Benz dalam menghadirkan layanan premium bagi pelanggan di Indonesia,” ujarnya.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi konsep embedded insurance, diharapkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. PasarPolis Insurance Broker dan Dipo Angkasa Motor optimistis bahwa model kerja sama ini akan menjadi contoh bagi industri lain dalam menghadirkan solusi proteksi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Sementara itu, dari sisi industri, sektor asuransi terus menunjukkan pertumbuhan positif. Per Desember 2024, total aset industri asuransi mencapai Rp1.133,87 triliun, meningkat 2,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi asuransi komersial, total aset mencapai Rp913,32 triliun atau naik 2,40% secara tahunan (year-on-year).

Di tengah tantangan rendahnya literasi asuransi, langkah-langkah inovatif seperti embedded insurance bisa menjadi solusi untuk mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan perlindungan bagi masyarakat. ■

Comments are closed.