BPJS Ketenagakerjaan catat investasi Rp791 triliun, naik 11,37% pada 2024

- 7 Maret 2025 - 08:13

BPJS Ketenagakerjaan mencatat total investasi mencapai Rp791 triliun pada 2024, tumbuh 11,37% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, manfaat jaminan sosial yang disalurkan kepada peserta mencapai Rp57 triliun, termasuk beasiswa bagi lebih dari 100 ribu anak pekerja dengan total Rp3,5 triliun. BPJS Ketenagakerjaan juga memperluas akses layanan melalui digitalisasi dan kemitraan dengan bank serta platform digital untuk meningkatkan kepesertaan dan kepatuhan iuran.


Fokus utama:

  1. Nilai investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp791 triliun, meningkat 11,37% dari tahun sebelumnya. Investasi ini mencerminkan pertumbuhan dana kelolaan dari iuran peserta dan strategi investasi yang lebih optimal.
  2. Total manfaat yang disalurkan mencapai Rp57 triliun, termasuk beasiswa Rp3,5 triliun untuk lebih dari 100 ribu anak pekerja. Tren peningkatan manfaat menunjukkan semakin banyak pekerja yang merasakan perlindungan jaminan sosial.
  3. BPJS Ketenagakerjaan memperluas akses layanan melalui kerja sama dengan perbankan, PT Pos, dan platform digital. Digitalisasi diharapkan meningkatkan kepesertaan dan kepatuhan pembayaran iuran.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) mencatat total nilai investasi yang dikelola sepanjang 2024 mencapai Rp791 triliun, meningkat 11,37% dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan investasi ini mencerminkan pertumbuhan dana kelolaan yang berasal dari iuran peserta serta strategi investasi yang lebih optimal.

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, mengatakan bahwa dana yang dikelola digunakan untuk memberikan manfaat perlindungan bagi jutaan pekerja di Indonesia. Sepanjang 2024, manfaat jaminan sosial yang disalurkan mencapai Rp57 triliun kepada lebih dari 4 juta peserta.

“Kami juga menyalurkan beasiswa kepada lebih dari 100 ribu anak peserta dengan total nilai Rp3,5 triliun. Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan pekerja dan keluarganya,” ujar Oni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/2)

Selain itu, Oni menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan cakupan dan kepatuhan peserta dalam membayar iuran. Salah satu strategi yang diterapkan adalah memperluas akses layanan melalui digitalisasi serta kemitraan dengan berbagai institusi keuangan dan platform digital.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital, kami memastikan bahwa pekerja, baik di perkotaan maupun daerah terpencil, dapat mengakses layanan BPJS Ketenagakerjaan dengan lebih mudah. Kerja sama dengan perbankan, PT Pos, dan berbagai platform digital memungkinkan proses pendaftaran dan pembayaran iuran menjadi lebih praktis,” jelasnya.

BPJS Ketenagakerjaan juga berkomitmen untuk mendukung program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu prioritasnya adalah meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui pemberdayaan dan perlindungan sosial yang lebih kuat.

“BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk mendukung Asta Cita dengan meningkatkan pemberdayaan pekerja, perlindungan tenaga kerja, serta pendidikan bagi anak pekerja melalui optimalisasi perlindungan jaminan sosial,” ujar Oni.

Seiring dengan pertumbuhan investasi dan jumlah peserta, BPJS Ketenagakerjaan mencatat tren peningkatan jumlah manfaat yang diberikan kepada peserta. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak pekerja yang memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial.

Dengan berbagai inisiatif ini, BPJS Ketenagakerjaan berharap dapat semakin memperluas jangkauan perlindungan sosial bagi tenaga kerja Indonesia dan memastikan mereka mendapatkan manfaat yang maksimal dari program yang tersedia. ■

Comments are closed.