PertaLife Insurance catat raihan premi bruto selama 2024 tembus Rp1,25 triliun

- 25 Januari 2025 - 18:07

PertaLife Insurance mencatatkan pencapaian terbaik sepanjang sejarah dengan premi bruto Rp1,25 triliun pada 2024, melampaui target sebesar 15,16%. Peningkatan ini didorong oleh strategi layanan, diversifikasi produk, serta efisiensi operasional yang optimal. Dengan tingkat solvabilitas 347,9% dan laba bersih Rp82,85 miliar, perusahaan menunjukkan kesehatan finansial yang kokoh.


Poin utama:

  1. Premi bruto PertaLife Insurance mencapai rekor Rp1,25 triliun, naik 15,16% dari target RKAP.
  2. Tingkat solvabilitas perusahaan mencapai 347,9%, menunjukkan kesehatan finansial yang kuat.
  3. Digitalisasi dan diversifikasi produk menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan.

Tahun 2024 menjadi tonggak penting bagi PT PertaLife Insurance. Perusahaan mencatatkan rekor premi bruto sebesar Rp1,25 triliun, melewati target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,08 triliun dengan pertumbuhan 15,16%. Capaian ini tidak hanya menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tetapi juga mencerminkan kepercayaan nasabah yang terus meningkat.

Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan berbasis RKAP yang memadukan evaluasi strategi, identifikasi tantangan, dan adaptasi terhadap kondisi pasar. “Pendekatan ini memberikan transparansi lebih baik kepada pemangku kepentingan dan memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar, akhir pekan ini.

Selain premi bruto, laba bersih perusahaan juga meningkat signifikan, mencapai Rp82,85 miliar, naik 8,85% dibandingkan target RKAP sebesar Rp76,11 miliar. Pendapatan investasi turut mencatat pertumbuhan positif sebesar 13,84%, mencapai Rp142,69 miliar, jauh melampaui target Rp125,34 miliar.

Efisiensi dan solvabilitas

Dengan tingkat solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) sebesar 347,9%, PertaLife Insurance menunjukkan kekuatan finansial yang jauh di atas standar minimum regulator sebesar 120%. Direktur Keuangan dan Investasi, Sigit Panilih, menyebutkan bahwa ini mencerminkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. “Kami juga berhasil menekan rasio biaya terhadap premi bruto menjadi 12,34%, lebih efisien dibandingkan target RKAP sebesar 13,57%,” jelas Sigit.

Efisiensi ini tercapai melalui penerapan strategi operasional yang terukur tanpa mengurangi kualitas layanan kepada nasabah. Hal ini semakin menegaskan posisi PertaLife Insurance sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi jiwa Indonesia.

PertaLife Insurance terus memperluas produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Salah satunya adalah produk asuransi kesehatan yang dirancang khusus untuk captive market seperti Pertamina Group dan Timah Group. “Kami telah menggarap asuransi kesehatan untuk Pertamina Upstream,” ungkap Martino Faishal Saudi, Direktur Pemasaran PertaLife Insurance.

Selain diversifikasi produk, perusahaan juga memprioritaskan transformasi digital sebagai pilar utama pengembangan. Digitalisasi tidak hanya mempercepat layanan tetapi juga meningkatkan pengalaman nasabah. “Komitmen kami adalah terus berinovasi, memperluas kemitraan strategis, dan memenuhi kebutuhan perlindungan masyarakat yang semakin beragam,” kata Hanindio. ■

Comments are closed.