Sementara itu, LPGI mendapat dana Rp 79,59 miliar yang berasal dari penjualan kepemilikan saham di LPKR. Saham LPKR yang dijual sebanyak 564 juta lembar saham atau setara 0,80% saham.
Kecualai agar LPGI lebih fokus pada bisnis asuransi non jiwa yang merupakan kegiatan usaha utama perusahaan, manajemen juga menilai ini sebagai langkah divestasi strategis yang diharapkan dapat membawa manfaat lebih tinggi bagi Lippo General Insurance, diantaranya memperkuat solvabilitas perusahaan di masa depan.
“Layaknya bisnis asuransi umum yang mengelola investasi, perseroan melihat peluang untuk merealisasikan keuntungan atas investasinya pada saham NOBU dan saham LPKR dengan harga terbaik” tulis perusahaan.
Saat ini, perusahaan memiliki aset per akhir 2022 senilai Rp 2,9 triliun, naik dari Rp 2,8 triliun di 2021. Di mana, ekuitas perusahaan turun dari Rp 850 miliar di 2021 menjadi Rp 730 miliar di 2022.(SAF)