The Fed tahan suku bunga, pasar saham dan kripto menghijau

- 20 Maret 2025 - 18:41

Keputusan The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25%-4,50% memicu optimisme pasar. Indeks saham utama AS kompak menguat, sementara Bitcoin melonjak menembus US$83.000. Investor melihat sinyal positif dari kebijakan moneter yang tetap stabil meskipun ketidakpastian ekonomi global masih membayangi. Sentimen pasar juga didorong oleh potensi pemotongan suku bunga di 2025 dan perkembangan regulasi kripto di AS.


Fokus utama:

  1. The Fed tetap menjaga suku bunga di 4,25%-4,50%, sesuai ekspektasi pasar. Indeks saham AS seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones menguat masing-masing 1,08%, 1,41%, dan 0,92%. Bitcoin melonjak ke US$87.000 sebelum stabil di US$83.000, sementara Ethereum kembali ke US$2.000.
  2. The Fed masih berencana menurunkan suku bunga dua kali di 2025, meskipun inflasi tetap menjadi perhatian. Risiko stagflasi masih ada, tetapi ekonomi AS dinilai tetap kuat oleh Ketua The Fed, Jerome Powell. Pasar memperkirakan peluang 62% untuk pemotongan suku bunga pada Juni 2025, yang dapat memicu reli lebih lanjut.
  3. Optimisme investor meningkat, terutama dengan kemungkinan peluncuran ETF spot untuk altcoin seperti Solana. Indikator teknikal menunjukkan sinyal beli kuat untuk altcoin, memperkuat potensi reli di sektor ini. Investor disarankan tetap cermat dan mempertimbangkan strategi diversifikasi dalam aset berisiko tinggi.

Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga menjadi katalis positif bagi pasar saham dan kripto. Pasar yang sebelumnya dibayangi ketidakpastian kini menunjukkan optimisme baru. Indeks saham utama AS mengalami penguatan signifikan, mencerminkan kepercayaan investor terhadap kebijakan moneter yang lebih stabil.

Bitcoin, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, mencatat lonjakan harga yang signifikan. Mata uang kripto terbesar di dunia ini sempat menembus US$87.000 sebelum terkoreksi ke US$83.000. Ethereum juga berhasil kembali ke level psikologis US$2.000 setelah sebelumnya terjebak di rentang US$1.800–US$1.900.

Bos The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa dampak tarif impor terhadap inflasi kemungkinan hanya bersifat sementara. Ia juga menegaskan bahwa ekonomi AS tetap tangguh dengan risiko resesi yang rendah. Pernyataan ini meredakan kekhawatiran pasar yang belakangan cenderung waspada terhadap potensi perlambatan ekonomi.

Di sisi lain, proyeksi The Fed mengenai pemotongan suku bunga sebanyak dua kali di 2025 tetap dipertahankan. Meskipun demikian, pasar masih mencermati perkembangan data ekonomi terbaru, terutama di sektor tenaga kerja dan perumahan, untuk menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya.

Optimisme juga datang dari sektor kripto. Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menilai bahwa meredanya kekhawatiran investor telah mendorong aksi beli terhadap aset berisiko seperti saham dan kripto. Selain itu, potensi peluncuran ETF spot untuk altcoin seperti Solana menjelang akhir tahun turut memperkuat sentimen positif di pasar kripto.

Indikator teknikal menunjukkan bahwa altcoin saat ini berada dalam fase akumulasi yang kuat. Data dari Dune Analytics mengonfirmasi sinyal beli pada level tertinggi untuk altcoin, memperkuat ekspektasi akan reli lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.

Meskipun sentimen pasar sedang positif, investor tetap dihimbau untuk berhati-hati. Ketidakpastian makroekonomi global dan potensi inflasi yang masih membayangi bisa memicu volatilitas pasar dalam waktu dekat.

“Investor yang mengutamakan fundamental aset dapat fokus pada crypto blue chip dan saham AS dengan kapitalisasi besar,” ujar Fahmi. Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi, baik melalui aset digital maupun saham-saham unggulan di pasar AS. ■

Comments are closed.