Sejarah mencatat momen gemilang untuk dunia kripto: Bitcoin resmi menembus angka US$100,000 untuk pertama kalinya. Dengan harga kini berada di US$103,418, tonggak baru ini menandai babak baru dalam perjalanan aset digital yang kontroversial namun revolusioner. Apakah ini awal dari tren bullish yang lebih panjang, atau sekadar euforia sesaat?
Optimisme pasar kembali berkobar seiring dengan kabar bahwa regulasi di Amerika Serikat kemungkinan akan lebih ramah terhadap aset digital. Penunjukan beberapa pejabat pro-kripto di kabinet pemerintah menjadi salah satu katalis utama, mendorong kenaikan performa Bitcoin hampir 130% secara year-to-date (YTD). Dalam lingkaran investasi, para analis percaya bahwa lonjakan ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi hanya permulaan.
“Momentum ini adalah tonggak sejarah baru di ekosistem investasi kripto,” ujar Robby, Chief Compliance Officer Reku, Kamis (5/12).
Namun, ia mengingatkan bahwa masyarakat harus memahami risiko sebelum terjun ke dunia kripto. “Lonjakan harga ini menggambarkan potensi keuntungan yang menarik, tetapi juga risiko besar. Reku selalu mengajak masyarakat untuk memahami aset kripto sebelum berinvestasi,” tambahnya.
Pergeseran besar terjadi dengan meningkatnya adopsi institusional terhadap Bitcoin. Dalam lima hari terakhir, Bitcoin ETF spot mencatat aliran dana masuk lebih dari US$2 miliar setelah sempat mengalami netflow negatif pada akhir November. Menariknya, keputusan Microsoft pada 10 Desember mendatang terkait alokasi aset mereka di Bitcoin disebut-sebut sebagai momen krusial yang dapat memicu efek domino adopsi oleh perusahaan besar lainnya.
Fahmi Almuttaqin, analis kripto di Reku, menjelaskan bahwa adopsi ini memperkuat legitimasi Bitcoin sebagai aset global. “Seperti karya seni yang menjadi masterpiece, Bitcoin kini mulai mendapatkan pengakuan serupa di dunia finansial,” katanya.
Bull Run 2024-2025: Optimisme atau Spekulasi?
Tren bullish ini tidak hanya didorong oleh Bitcoin. Altcoin di sektor Web3 gaming dan DeFi juga ikut melambung. Penurunan suku bunga The Fed serta pemilu AS menjadi faktor pendukung yang signifikan. Namun, para ahli mengingatkan untuk tetap berhati-hati. Ketidakpastian inflasi dan implementasi kebijakan pro-kripto bisa menjadi ancaman bagi keberlanjutan tren ini.
Fahmi menambahkan bahwa para investor dapat memanfaatkan momentum ini dengan strategi yang terarah. “Bagi yang mengutamakan fundamental, diversifikasi melalui aset blue chip adalah pilihan bijak. Sementara itu, trader aktif dapat memanfaatkan rotasi naratif di pasar kripto untuk hasil optimal,” ujarnya.
Bitcoin kini tidak lagi hanya sebuah eksperimen digital. Ia adalah bagian dari perbincangan utama di dunia finansial global. Dengan legitimasi yang terus tumbuh, apakah kita sedang menyaksikan transformasi menuju era keuangan yang sepenuhnya baru? ■