Dengan pemilihan presiden Amerika Serikat yang semakin dekat, volatilitas pasar kripto terus memanas. Nilai Bitcoin, yang sebelumnya mencapai level US$72.800 pada akhir Oktober, merosot ke US$69.100 pada 1 November, berbarengan dengan penurunan peluang kemenangan Donald Trump di platform pasar prediksi dari 66% menjadi 62%. Hingga saat ini, peluang Trump di platform tersebut turun lagi hingga 55%, mempengaruhi pergerakan investor di pasar kripto.
Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menyoroti bahwa ketidakpastian ini mendorong investor menyesuaikan portofolio mereka untuk menghindari risiko terkait perubahan pandangan terhadap hasil pemilu AS. “Meski demikian, volatilitas ini kemungkinan hanya sementara,” ujar Fahmi.
Ia memperkirakan adanya potensi lonjakan harga di pasar kripto setelah pemilu dan pertemuan pejabat The Fed pekan ini, didukung oleh beberapa indikator ekonomi, seperti penurunan inflasi dan stabilitas tenaga kerja AS.
Menurut Fahmi, ada tiga katalis positif yang dapat mendorong pasar kripto lebih tinggi. Pertama, kemungkinan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin. “Penurunan ini akan menjaga momentum positif di pasar kripto,” jelasnya. Faktor kedua adalah kepastian roadmap regulasi terkait kripto. Industri kripto diperkirakan telah menyumbangkan sekitar $119 juta dalam pemilu ini, yang dapat memacu kerjasama antara regulator AS dan pelaku industri,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa peningkatan kepastian hukum akan menciptakan dampak positif secara global, menarik lebih banyak investor kripto dari berbagai negara.”
Fahmi juga menyoroti keseriusan AS dalam mengembangkan pasar kripto sebagai instrumen investasi global. “Presiden baru mungkin akan lebih memprioritaskan teknologi blockchain dan kripto untuk menjaga daya saing AS,” ujarnya.
Dengan adopsi aset kripto dan teknologi blockchain, AS dapat mengintegrasikan instrumen keuangan baru seperti Real World Asset (RWA) dengan pasar tradisional, yang berpotensi memperkuat ekosistem investasi di negara itu.
Namun, di tengah potensi ini, Fahmi memperingatkan bahwa konflik politik pasca-pemilu, seperti tuduhan kecurangan, bisa menahan sentimen positif di pasar kripto. “Investor perlu mengelola portofolio mereka secara strategis, mengantisipasi berbagai kemungkinan skenario yang mungkin terjadi,” tambahnya.
Pekan ini bisa menjadi momen penting yang menandai awal fase bullish di mana Bitcoin berpotensi mencetak rekor harga tertingginya.
Fahmi menyarankan agar investor terus memantau pasar dan menyiapkan strategi investasi, baik dalam kondisi pasar yang positif maupun negatif. “Dengan fitur Portfolio Analysis di Reku, investor kini dapat memantau performa investasi mereka secara real-time tanpa perlu menghitung manual,” jelasnya, menekankan pentingnya fleksibilitas dalam strategi investasi. ■