Platform perdagangan mata uang kripto Indodax diduga mengalami peretasan. Hal itu dikonfirmasi akun X Indodax yang mengungkapkan pihaknya telah menemukan potensi gangguan keamanan pada platformnya.
“Kami ingin menginformasikan bahwa team security kami menemukan potensi indikasi keamanan pada platform kami,” demikian cuitan Indodax, Rabu (11/9).
Saat ini perusahaan sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan normal. Selama proses tersebut, website dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses.
“Saat ini, kami sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik. Selama proses pemeliharaan ini, platform web dan aplikasi INDODAX sementara tidak dapat diakses,” terang perusahaan.
Meski begitu perusahaan memastikan saldo pengguna tetap aman 100%, baik yang berbentuk kripto maupun rupiah.” Namun jangan khawatir, dapat kami pastikan bahwa saldo Anda tetap 100% aman baik secara kripto maupun rupiah,” ujar Indodax.
Perusahaan menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan kepercayaan yang telah nasabah berikan. Indodax menyebut proses pemeliharaan dilakukan kami demi menjaga keamanan dan kenyamanan transaksi pengguna.
“Kami akan segera memberikan pembaruan informasi lanjutan setelah investigasi selesai dilakukan,” katanya.
Laporan bahwa Indodax terkena peretasan pertama kali diunggah oleh akun X @CyversAlerts, sebuah perusahaan keamanan Web3.Dalam postingannya, Cyvers Alerts melaporkan adanya transaksi mencurigakan senilai US14,4 juta atau setara Rp 221 miliar rupiah. Transaksi terpantau dilakukan secara bertahap, alias tidak dalam satu waktu.
“Alamat yang mencurigakan tersebut telah menampung 14,4 juta USD dan menukar token tersebut dengan Ether,” tulis akun X @CyversAlerts.
Insiden ini menyebabkan semua layanan termasuk transaksi kripto di website tak bisa dilakukan. CTO Indodax William Sutanto telah membenarkan platform kripto itu mengalami insiden keamanan.
“Halo member Indodax, saya ingin konfirmasi bahwa benar terjadi security incident pagi ini. Saat ini team sedang melakukan investigasi penuh untuk mencari tahu celah keamanan yang dieksploitasi,” ujar William lewat akun X @WilliamSutant0. ■