Platform jual beli aset kripto di Indonesia Rek mengumumkan kolaborasinya dengan Tether Operations Limited, perusahaan terbesar di industri aset digital, dalam memperluas literasi masyarakat Indonesia tentang aset kripto dan teknologi blockchain.
Literasi yanh digelar dalam bentuk roadshow ini akan dimulai pada bulan September 2024 hingga Maret 2025, di sejumlah kota seperti Bali, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Padang, Palembang, Pekanbaru, dan Balikpapan.
“Reku dan Tether memiliki visi yang sama untuk memajukan literasi kripto, memastikan bahwa setiap orang dapat membuat keputusan keuangan yang tepat dalam lanskap digital yang berubah dengan cepat,” kata CEO Tether Paolo Ardoino dalam keterangannya, Kamis (5/9).
Sementara Co-CEO Reku Jesse Choi mengatakan Reku senang dan bangga dapat menjadi exchange di Indonesia yang meresmikan kemitraan dengan Tether. Reku bertujuan untuk menjangkau dan mendidik ribuan peserta melalui seri literasi dengan Tether selama roadshow pendidikan di 10 kota besar.
“Kami berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal aset kripto dan dapat berinvestasi dengan bijak, menghindari tren/FOMO atau investasi ilegal,” ujar Jesse.
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi Tether yang lebih besar untuk mendorong adopsi mata uang kripto di pasar negara berkembang dan menunjukkan kekuatan transformatif keuangan digital.
Tujuan utama kolaborasi ini yakni untuk mengadakan program edukasi untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat aset kripto dan teknologi peer-to-peer. Dengan begitu, Tether dan Reku dapat membekali masyarakat Indonesia dengan pengetahuan untuk mengambil keputusan yang bijak dalam aset digital.
Menurut Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat ketujuh dari 146 negara dalam hal adopsi kripto pada tahun 2023. Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan dalam transaksi kripto, mencapai Rp211 triliun (US$13 miliar) pada bulan Mei.
Selain itu, jumlah investor kripto yang terdaftar di Indonesia juga mengalami peningkatan secara substansial, mencapai 20,16 juta orang pada bulan April tahun ini. Pertumbuhan ini menunjukkan semakin pentingnya posisi Indonesia sebagai pusat aktivitas kripto.
CEO Tether Paolo Ardoino menyatakan, “Reku dan Tether memiliki visi yang sama untuk meningkatkan literasi kripto untuk memastikan masyarakat dibekali pengetahuan untuk membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dalam lanskap digital yang terus berkembang. Tether melihat potensi besar adopsi kripto di Indonesia yang tercermin dari peningkatan investor dan transaksi yang konsisten. Oleh karena itu, kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Reku untuk menggabungkan keahlian kami dan bersama-sama mempromosikan pengetahuan dan adopsi aset kripto dan teknologi blockchain di
Indonesia.” ■