Reku sebagai platform investasi dan jual-beli aset kripto mencatat peningkatan pengguna yang berasal dari luar pulau Jawa sebesar lebih dari 60 persen, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Robby, Chief Compliance Officer (CCO) Reku sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI mengatakan, peningkatan ini terjadi pada kuartal kedua 2024, yang menggambarkan bahwa penerimaan dan adopsi aset kripto mulai terdistribusi di luar pulau Jawa.
“Menariknya, Kalimantan dan Sulawesi termasuk di antara sejumlah pulau dengan pertumbuhan signifikan. Lebih dari itu, pertumbuhan ini juga menggambarkan besarnya potensi industri kripto di Indonesia,” ujarnya, Senin (19/8).
Robby mengatakan bahwa Reku optimistis pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia akan semakin besar dan tersebar di seluruh wilayah, bukan hanya di pulau Jawa saja. Peningkatan minat tersebut turut didorong oleh kepercayaan pengguna akan komitmen keamanan dan edukasi yang rutin dilakukan oleh Reku.
“Di antaranya dengan rutin merilis audit Proof of Solvency, menghadirkan Portal Transparansi, hingga program literasi bekerja sama dengan multi-stakeholders mulai dari pegiat kripto, perwakilan token atau projects, hingga pemerintah,” kata Robby.
Tidak lupa, Robby juga turut menekankan pentingnya memilih platform investasi kripto yang legal dan berizin. Karena dengan investasi di platform berizin, masyarakat juga dapat terlindungi dari potensi risiko keamanan.
“Reku rutin bekerja sama dengan perwakilan aset kripto, token, dan projects untuk menghadirkan edukasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat, langsung dari perwakilan terkait. Selain itu, dalam waktu dekat, Reku turut mendukung perhelatan Coinfest Asia yang diadakan di Bali pada akhir Agustus mendatang,” lanjutnya.
Robby berharap, semakin banyak investor kripto di Indonesia yang memprioritaskan keamanan dalam berinvestasi kripto di exchange lokal yang terdaftar.
Senada dengan Reku, Tirta Karma Senjaya selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti turut optimis bahwa Indonesia memiliki prospek yang besar untuk menjadi salah satu pusat kripto dunia.
“Mengutip data 2023 Global Crypto Caption Index, investor aset kripto di Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor terbesar. Oleh karena itu, Bappebti optimis industri kripto di Indonesia dapat terus tumbuh semakin pesat, baik dari jumlah investor dan nilai transaksi,” kata Tirta.
Lebih lanjut, Tirta juga menjelaskan pentingnya berinvestasi kripto di exchange yang terdaftar. “Faktor keamanan merupakan elemen penting yang perlu masyarakat utamakan. Perlindungan bagi investor tidak dapat optimal apabila transaksi dilakukan di exchange global yang tidak berizin. Demi mendukung masyarakat berinvestasi di platform legal, Bappebti juga terus meninjau berbagai regulasi kripto agar meminimalisir adanya capital outflow, sehingga ekosistem kripto di Indonesia berjalan dengan lebih baik dan win-win,” jelas Tirta.
Bappebti juga terus mendukung upaya seluruh exchange yang konsisten melakukan inisiatif
literasi dan edukasi seperti Reku. “Mudah-mudahan, inisiatif ini dapat mendorong pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan berinvestasi di platform terdaftar, sehingga dapat terhindar dari investasi ilegal atau bodong,” tegas Tirta. ■