
Pada 9 Februari 2025 mendatang, Bank Tabungan Negara (BTN) akan merayakan hari jadinya yang ke-75, di mana Balé by BTN, sebuah super app yang merupakan pengembangan dari BTN Mobile rencananya akan diluncurkan secara resmi. Peluncuran perdana (soft launching) super app ini sudah dilakukan 10 Desember 2024 lalu bersamaan dengan HUT KPR BTN ke-48.
Lebih dari sekadar aplikasi mobile banking, Balé hadir untuk melengkapi ekosistem digital BTN dengan fitur yang tidak hanya mencakup transaksi keuangan seperti pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), tetapi juga berbagai layanan yang mendukung kebutuhan keluarga Indonesia.
Fokus utama:
- Balé by BTN adalah super app yang dikembangkan dari BTN Mobile, dengan fitur lebih luas yang tidak hanya mencakup transaksi keuangan seperti pembayaran KPR, tetapi juga layanan untuk mendukung kebutuhan keluarga Indonesia.
- Untuk berhasil, Balé perlu memperluas layanan dan meningkatkan pengalaman pengguna, serta memanfaatkan teknologi seperti AI dan big data untuk memberikan layanan yang lebih personal.
- Balé by BTN punya potensi besar menjadi katalis revolusi digitalisasi perbankan di Indonesia, namun untuk mencapai hal tersebut, aplikasi ini harus menawarkan lebih dari sekadar pembaruan fitur.
Sebagai pemimpin di pasar pembiayaan perumahan di Indonesia, ambisi BTN adalah menjadikan Balé by BTN sebagai game-changer yang dapat mengubah cara masyarakat Indonesia berinteraksi dengan layanan finansial. Namun, di tengah ketatnya persaingan digital banking, pertanyaan besar yang layak diapungkan ke permukaan adalah: apakah Balé by BTN dapat menjadi katalis revolusi digitalisasi perbankan di Indonesia? Atau ia hanya sekadar fitur-fitur penyempurnaan dari BTN Mobile, yang tentunya tak cukup dipakai sebagai modal untuk bersaing dengan super app bank lain?
Sejak berdiri, BTN dikenal sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan. Namun, dalam Raker BTN 2025, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan bahwa BTN telah menetapkan visi baru untuk periode 2025-2029, yakni “Mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia”. Dengan visi ini, BTN ingin memperluas perannya tidak hanya sebagai penyedia KPR, tetapi juga menyediakan layanan keuangan menyeluruh bagi keluarga Indonesia, mulai dari pembayaran listrik, air, hingga bayar sekolah.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan bahwa BTN telah menetapkan visi baru untuk periode 2025-2029, yakni “Mitra utama dalam pemberdayaan finansial keluarga Indonesia”. Dengan visi ini, BTN ingin memperluas perannya tidak hanya sebagai penyedia KPR, tetapi juga menyediakan layanan keuangan menyeluruh bagi keluarga Indonesia, mulai dari pembayaran listrik, air, hingga bayar sekolah.
Melalui visi yang baru ini, BTN ingin menjadi bank yang “beyond mortgage bank” atau tidak melulu membiayai KPR. “Jadi ada rumah, ada keluarga, tapi tidak cuma soal KPR. Tapi bagaimana mereka bayar listrik, bayar air, juga bayar uanh sekolah melalui BTN. Setelah rumah terbentuk, kita melayani semua yang dibutuhkan oleh keluarga,” ujar Nixon.
Balé by BTN adalah representasi dari visi baru BTN. Balé by BTN muncul di tengah kompetisi sengit antara berbagai aplikasi perbankan digital di Indonesia. Bank-bank besar juga telah lebih dulu mengembangkan super apps dalam ekosistem digital mereka. Namun, kehadiran Balé by BTN digadang-gadang akan berbeda dengan super app lain. Balé by BTN diyakini akan mampu menciptakan diferensiasi yang signifikan dengan fokus utama pada sektor properti dan KPR—sektor di mana BTN telah lama menjadi pemimpin pasar.
Yang menarik, aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai platform transaksi, tetapi juga sebagai gerbang utama untuk ekosistem properti. Melalui integrasi dengan sektor properti, BTN berharap untuk terus memperkuat posisinya dalam industri perumahan Indonesia yang terus berkembang.
Sebagai penerus BTN Mobile, aplikasi Balé bukan hanya sebuah pembaruan fitur atau tampilan. Dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih luas, Balé menghadirkan lebih dari sekadar transaksi perbankan. Fitur-fitur unggulan seperti bebas biaya transaksi internasional, cashback transaksi harian, serta kemudahan top-up e-money, memperkaya pengalaman pengguna dengan berbagai layanan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang menarik, aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai platform transaksi, tetapi juga sebagai gerbang utama untuk ekosistem properti. Melalui integrasi dengan sektor properti, BTN berharap untuk terus memperkuat posisinya dalam industri perumahan Indonesia yang terus berkembang.
Analisa SWOT
Untuk memahami lebih dalam potensi dan tantangan Balé by BTN secara komprehensif, penulis membuat analisa SWOT yang mencakup kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman aplikasi super ini di pasar digital banking Indonesia.
Dari sisi kekuatan (strengths), Balé by BTN didukung oleh brand BTN yang memiliki image positif dan orang percaya (trust) dengan BTN. Selain itu, BTN telah lama dikenal sebagai pemimpin di sektor KPR, ini jelas memberikan keunggulan dalam menarik pengguna yang membutuhkan layanan perumahan dan properti.
Banyak nasabah BTN memiliki hubungan jangka panjang dengan bank ini, sehingga lebih mudah untuk mengadopsi aplikasi baru yang terintegrasi dengan layanan perbankan mereka. Balé by BTN menghadirkan fitur yang tidak dimiliki oleh super apps lain, seperti integrasi mendalam dengan pencarian properti, simulasi KPR, dan pembayaran cicilan rumah.
Dari sisi kekuatan (strengths), Balé by BTN didukung oleh brand BTN yang memiliki image positif dan orang percaya (trust) dengan BTN. Selain itu, BTN telah lama dikenal sebagai pemimpin di sektor KPR, ini jelas memberikan keunggulan dalam menarik pengguna yang membutuhkan layanan perumahan dan properti.
Kekuatan Balé by BTN lainnya adalah lantaran aplikasi ini menerapkan standar keamanan tinggi, termasuk verifikasi dua faktor (2FA) dan biometrik login, sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna dalam melakukan transaksi digital. Balé by BTN menawarkan fitur-fitur seperti cashback transaksi, top-up e-money, dan pembayaran tagihan, memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam aktivitas finansial sehari-hari.
Kemudian kelemahan (weakness). Dari pengamatan penulis yang juga menggunakan aplikasi ini, UI/UX (User Interface/User Experience) Balé by BTN terlihat masih kurang menarik. Tipografi yang digunakan terlihat tumpang tindih sehingga pengguna merasa tidak nyaman.
UI atau user interface adalah tampilan antarmuka pengguna. UI berfokus pada desain visual dan elemen interaktif dari sebuah aplikasi termasuk soal tata letak, warna, tipografi, ikon, tombol, menu, dan navigasi lalu animasi dan ilustrasi. Tujuan UI membuat tampilan yang menarik, intuitif, dan mudah dipahami oleh pengguna.
Kemudian UX (user experience) alias pengalaman pengguna yang mencakup bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk secara keseluruhan, termasuk kemudahan penggunaan (usability), alur navigasi yang efisien, kecepatan dan kenyamanan. UX bertujuan memastikan pengguna mendapatkan pengalaman yang lancar, nyaman, dan tanpa hambatan saat menggunakan produk.
Review beberapa pengguna Balé by BTN di Google Play Store juga menunjukkan bahwa tampilan dan pengalaman pengguna aplikasi ini masih terasa kurang modern dan kurang responsif.
Selain itu, jika dibandingkan dengan super app lain, Balé by BTN masih tertinggal dalam keberagaman fitur, seperti integrasi dengan e-commerce, investasi, atau layanan gaya hidup. Balé masih terlalu fokus pada transaksi perumahan, sementara generasi milenial dan Gen Z yang menjadi target market cenderung mencari fitur lebih luas, seperti dompet digital, reward program, atau pengalaman perbankan yang lebih dinamis.
Super app bank untuk Gen Z dan milenial harus menjadi lebih dari sekadar tempat menyimpan uang. Mereka menginginkan aplikasi yang bisa mengatur keuangan, memberikan pengalaman interaktif, fleksibel, serta mendukung gaya hidup digital mereka.
Untuk menarik Gen Z dan milenial, super app perbankan harus menawarkan lebih dari sekadar layanan perbankan konvensional. Mereka menginginkan pengalaman digital yang praktis, cepat, dan menyatu dengan gaya hidup mereka.
Super app bank untuk Gen Z dan milenial harus menjadi lebih dari sekadar tempat menyimpan uang. Mereka menginginkan aplikasi yang bisa mengatur keuangan, memberikan pengalaman interaktif, fleksibel, serta mendukung gaya hidup digital mereka. Jika sebuah super app mampu menggabungkan kemudahan, reward, edukasi, dan fitur sosial, maka akan lebih mudah menarik dan mempertahankan generasi muda sebagai pengguna setia.
Sejumlah pengguna juga melaporkan adanya bug dan crash, serta kesulitan login yang mengganggu pengalaman pengguna. Ini tentunya harus menjadi perhatian BTN.
Kalau dari sisi peluang (opportunities), seperti diuraikan sedikit di atas, Balé by BTN punya potensi besar dan berpeluang menjadi super app yang tangguh, mengingat adopsi perbankan digital terus meningkat, terutama setelah pandemi. Ini adalah peluang besar bagi Balé by BTN untuk memperluas basis penggunanya. Jika Balé menambahkan fitur-fitur yang menopang gaya hidup, aplikasi ini bisa lebih menarik bagi nasabah muda.
Balé by BTN dapat berkembang dengan menjalin kemitraan dengan fintech, marketplace properti, dan penyedia layanan digital lainnya untuk memperluas ekosistem. Dengan pemanfaatan AI dan big data, Balé dapat memberikan layanan personalisasi, seperti rekomendasi properti berdasarkan profil pengguna, serta penawaran KPR yang lebih tepat sasaran.
Balé by BTN punya potensi besar dan berpeluang menjadi super app yang tangguh, mengingat adopsi perbankan digital terus meningkat, terutama setelah pandemi. Ini adalah peluang besar bagi Balé by BTN untuk memperluas basis penggunanya. Jika Balé menambahkan fitur-fitur yang menopang gaya hidup, aplikasi ini bisa lebih menarik bagi nasabah muda.
Sedangkan dari sisi ancaman (threats), Balé by BTN akan masuk dalam ‘medan perang’ kompetisi dengan super app lain yang disokong bank-bank besar. Generasi muda semakin memilih fintech dan dompet digital dibandingkan layanan perbankan konvensional. Ini yang mesti diperhatikan dan jika BTN tidak cepat beradaptasi dengan terus meningkatkan fitur Balé, aplikasi ini bisa tertinggal dari pesaingnya yang lebih inovatif.
Game changer
Balé by BTN hadir dengan visi besar untuk menjadi game-changer dalam ekosistem digital perbankan Indonesia, khususnya di sektor properti dan KPR. Namun, untuk mencapai kesuksesan, aplikasi super besutan BTN ini harus mampu memperluas layanan, meningkatkan pengalaman pengguna, dan bersaing dengan super apps lain. Untuk menjadi game-changer, aplikasi ini harus lebih dari sekadar fitur tambahan—ia harus mampu menghadirkan disrupsi nyata dalam industri.
Lantas, apa saja yang perlu dipersiapkan BTN untuk menjadikan Balé by BTN sebagai game-changer?
Pertama, ekosistem digital yang dibangun BTN harus terintegrasi end-to-end. Balé by BTN harus berkembang menjadi platform KPR all-in-one yang menghubungkan calon pembeli rumah, pengembang, agen properti, notaris hingga layanan renovasi dan asuransi. Integrasi ini akan menciptakan pengalaman pengguna yang seamless dan tentunya akan mempercepat proses kepemilikan rumah.
Namun, untuk mencapai kesuksesan, aplikasi super besutan BTN ini harus mampu memperluas layanan, meningkatkan pengalaman pengguna, dan bersaing dengan super apps lain. Untuk menjadi game-changer, aplikasi ini harus lebih dari sekadar fitur tambahan—ia harus mampu menghadirkan disrupsi nyata dalam industri.
Kedua, AI dan big data untuk kredit skoring perlu secara optimal dimanfaatkan BTN untuk meningkatkan aksesibilitas KPR bagi segmen yang belum terlayani (underbanked). Prediksi tren harga properti dan rekomendasi rumah berbasis preferensi pengguna juga bisa menjadi nilai tambah yang signifikan.
Ketiga, Balé by BTN bisa menjadi lebih dari sekadar aplikasi KPR dengan menambahkan fitur seperti pembayaran digital, investasi properti, hingga marketplace layanan rumah tangga. Konsep ini dapat menyaingi super apps lain yang telah lebih dulu hadir di Indonesia.
Keempat, BTN harus terus memperkuat kolaborasinya dengan menggandeng developer, fintech, insurtech, dan startup properti untuk memperluas ekosistem digital Balé by BTN. Dengan dukungan ekosistem yang luas, aplikasi ini bisa menjadi pusat transaksi properti digital terbesar di Indonesia.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, jika BTN mampu mengoptimalkan strategi eksekusi, memanfaatkan teknologi canggih, menciptakan inovasi yang disruptif, dan membangun ekosistem yang kuat, maka Balé by BTN berpeluang besar menjadi game-changer digitalisasi KPR di Indonesia. BTN perlu memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada agar Balé by BTN bisa menjadi salah satu super app perbankan paling berpengaruh di Indonesia.
Sekarang, pilihan ada di tangan BTN, apakah bank beraset Rp455 triliun ini akan menjadikan Balé by BTN sebagai pemain utama di tengah persaingan sengit industri perbankan dan memosisikannya sebagai katalis revolusi digitalisasi perbankan atau menjadikan Balé by BTN hanya sekadar ‘pemain tambahan’ yang tak diperhitungkan? BTN-lah yang akan memutuskan!
Namun, jika eksekusinya tidak optimal, aplikasi ini tak lebih dari sekadar mobile banking yang dirias wajahnya dengan tambahan fitur tanpa dampak signifikan di pasar.
Sekarang, pilihan ada di tangan BTN, apakah bank beraset Rp455 triliun ini akan menjadikan Balé by BTN sebagai pemain utama di tengah persaingan sengit industri perbankan dan memosisikannya sebagai katalis revolusi digitalisasi perbankan atau menjadikan Balé by BTN hanya sekadar ‘pemain tambahan’ yang tak diperhitungkan? BTN-lah yang akan memutuskan! ■
*) Deddy H. Pakpahan, wartawan digitalbank.id.