Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikan mereka tetap relevan dan kompetitif di tengah gempuran fintech dan bank nasional.
Salah satu keunggulan utama adalah kepercayaan dan reputasi yang tinggi di kalangan masyarakat. Operasional mereka berada di bawah pengawasan ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan rasa aman bagi nasabah. Jaringan fisik yang luas, mencakup kantor cabang, ATM, dan agen perbankan, terutama di daerah pedesaan dan pelosok, memudahkan akses layanan perbankan. Selain itu, pengalaman dan keahlian panjang dalam industri perbankan membuat BPD dan BPR mampu mengelola dana nasabah dengan baik.
Produk dan layanan yang lebih lengkap juga menjadi salah satu keunggulan BPD dan BPR. Selain produk perbankan digital, mereka menawarkan produk keuangan tradisional seperti deposito, giro, tabungan, dan kredit.
Fokus khusus pada layanan perbankan untuk UMKM, termasuk kredit mikro dan pembiayaan modal kerja, memberikan pilihan yang lebih bervariasi bagi nasabah. Selain itu, BPD dan BPR berperan penting dalam meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan, terutama di daerah pedesaan.
Dukungan dari pemerintah daerah juga menjadi keunggulan signifikan. BPD yang dimiliki oleh pemerintah daerah memiliki akses ke sumber daya dan dukungan dari pemerintah setempat. Mereka memiliki mandat untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah, fokus pada pembiayaan proyek pembangunan dan pemberdayaan UMKM lokal.
Namun, meskipun BPR memiliki peran penting dalam perekonomian masyarakat dengan 1.562 BPR/BPRS yang masih beroperasi di seluruh Indonesia berdasarkan pernyataan di website Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), situasi terkini menimbulkan kekhawatiran. Menurut LPS, jumlah BPR yang dicabut izinnya oleh OJK meningkat signifikan, dengan 12 BPR dicabut izinnya sejak Januari hingga Mei 2024, tiga kali lipat dibanding tahun lalu.
Meskipun banyak BPR yang masih sehat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, peningkatan jumlah penutupan BPR menjadi alarm penting untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas sektor perbankan rakyat di Indonesia.
Jumlah ini sudah di atas rata-rata dalam 18 tahun terakhir, yang biasanya 6 hingga 7 BPR tutup setiap tahun, utamanya karena mismanajemen pemiliknya. Kondisi ini menandakan adanya urgensi bagi BPD dan BPR untuk memperkuat manajemen dan tata kelola mereka, serta terus berinovasi dalam produk dan layanan.
Meskipun banyak BPR yang masih sehat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal, peningkatan jumlah penutupan BPR menjadi alarm penting untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas sektor perbankan rakyat di Indonesia.
Berikut ini beberapa ide inovasi dan strategi yang bisa dilakukan BPR dan BPD untuk meningkatkan daya saingnya dengan memanfaatkan teknologi AI:
Kredit mikro pintar
Platform pinjaman mikro berbasis AI ini dirancang untuk menganalisis data alternatif seperti media sosial, riwayat pembayaran tagihan, dan perilaku digital guna menilai kelayakan kredit individu yang tidak memiliki riwayat kredit formal.
Dengan pendekatan ini, BPD dan BPR dapat memperluas akses kredit kepada segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan tradisional, sehingga meningkatkan inklusi keuangan.
Keunggulan ini menjadi daya saing signifikan karena BPD dan BPR memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal di wilayah mereka. Dengan basis data yang kaya dan dukungan dari pemerintah daerah, mereka mampu mengumpulkan dan memanfaatkan data alternatif dengan lebih efektif.
Sementara itu, bank nasional seringkali terkendala oleh struktur organisasi yang kompleks dan proses birokrasi yang panjang, sehingga sulit untuk beradaptasi dengan cepat terhadap inovasi teknologi seperti AI.
Di sisi lain, fintech mungkin memiliki teknologi yang canggih, namun seringkali kurang memiliki jaringan dan kepercayaan yang sama kuatnya di tingkat lokal seperti yang dimiliki oleh BPD dan BPR. Selain itu, fintech sering kali tidak mampu memberikan sentuhan personal dan membangun hubungan interpersonal dengan pelanggan seperti yang dapat dilakukan oleh BPD dan BPR.
Keunggulan ini menjadi daya saing signifikan karena BPD dan BPR memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal di wilayah mereka. Dengan basis data yang kaya dan dukungan dari pemerintah daerah, mereka mampu mengumpulkan dan memanfaatkan data alternatif dengan lebih efektif.
Kombinasi unik antara teknologi AI dan pemahaman lokal ini memungkinkan BPD dan BPR tidak hanya menawarkan layanan yang lebih inklusif dan personal, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dan terpercaya dengan nasabah mereka.
Gamifikasi tabungan berhadiah
Program tabungan berhadiah dengan elemen gamifikasi ini dirancang untuk mendorong nasabah menabung lebih banyak dan mencapai tujuan keuangan mereka melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.
Dalam program ini, nasabah dapat memperoleh hadiah seperti cashback, voucher belanja, atau poin loyalitas yang dapat ditukar dengan berbagai keuntungan. Keunggulan utama dari program ini adalah kemampuannya untuk dipersonalisasi dan disesuaikan dengan konteks lokal, sehingga lebih relevan dan menarik bagi nasabah di berbagai daerah.
Selain itu, program ini juga dapat menjadi alat edukasi yang efektif dalam mendukung Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang diterbitkan oleh OJK. SNLKI bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan, serta mendorong penggunaan produk dan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab.
Dengan mengintegrasikan elemen gamifikasi dalam program tabungan, BPD dan BPR dapat meningkatkan motivasi menabung nasabah melalui elemen hiburan dan hadiah, sambil memberikan edukasi tentang pentingnya literasi keuangan. Hal ini tidak hanya membantu nasabah dalam mencapai tujuan keuangan mereka, tetapi juga mendukung upaya nasional dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Platform pembelajaran keuangan
Platform edukasi keuangan online interaktif ini dirancang untuk meningkatkan literasi keuangan nasabah melalui konten multimedia yang menarik seperti video, kuis, dan simulasi.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan interaktif, platform ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan finansial nasabah, sehingga mereka dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan bijaksana.
Keunggulan dari platform ini adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan konteks kebutuhan dan tantangan lokal. Setiap modul pendidikan dapat dirancang berdasarkan studi kasus lokal yang relevan, sehingga nasabah dapat lebih mudah menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi nyata yang mereka hadapi sehari-hari. Misalnya, di daerah pedesaan, modul dapat mencakup contoh-contoh yang berkaitan dengan pertanian atau usaha mikro, sedangkan di perkotaan, modul dapat fokus pada manajemen utang atau investasi.
Dengan menyelaraskan konten edukasi dengan kebutuhan dan konteks lokal, BPD dan BPR dapat memastikan bahwa platform ini tidak hanya meningkatkan literasi keuangan, tetapi juga memberikan solusi yang praktis dan relevan bagi nasabah di berbagai wilayah.
Selain itu, platform ini juga dapat disesuaikan dengan bahasa lokal, memastikan bahwa materi edukasi dapat diakses dan dipahami oleh semua nasabah, termasuk mereka yang mungkin memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa Indonesia formal.
Penggunaan bahasa lokal dalam penyampaian konten tidak hanya membuat materi lebih mudah dipahami, tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan partisipasi nasabah dalam program edukasi ini.
Dengan menyelaraskan konten edukasi dengan kebutuhan dan konteks lokal, BPD dan BPR dapat memastikan bahwa platform ini tidak hanya meningkatkan literasi keuangan, tetapi juga memberikan solusi yang praktis dan relevan bagi nasabah di berbagai wilayah.
Hal ini akan membantu nasabah dalam mengatasi tantangan keuangan yang spesifik di daerah mereka, serta mendorong penggunaan produk dan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab.
Program loyalitas berbasis komunitas
Program loyalitas ini dirancang untuk memberikan hadiah kepada nasabah berdasarkan keterlibatan mereka dalam komunitas lokal melalui kegiatan sosial, donasi, atau partisipasi dalam acara komunitas.
Nasabah yang aktif berkontribusi dalam kegiatan sosial atau mendukung inisiatif lokal akan mendapatkan berbagai bentuk apresiasi, seperti poin loyalitas, diskon, atau hadiah lainnya.
Dengan mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berfokus pada komunitas, program ini meningkatkan reputasi dan kepercayaan BPD dan BPR di mata nasabah dan calon nasabah. Bank yang menunjukkan komitmen terhadap pembangunan dan kesejahteraan lokal akan menciptakan citra positif sebagai institusi yang peduli dan berperan aktif dalam memajukan komunitas.
Selain itu, program ini membantu membangun hubungan emosional yang lebih kuat dengan nasabah. Keterlibatan dalam kegiatan sosial memungkinkan nasabah merasa lebih terhubung dan dihargai oleh bank mereka. Ketika nasabah merasakan dukungan bank terhadap hal-hal yang mereka pedulikan, hal ini meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki terhadap bank, memperkuat basis nasabah, meningkatkan retensi, dan menarik calon nasabah melalui reputasi yang baik dan kepercayaan yang kuat.
Kolaborasi dengan fintech
Untuk memaksimalkan potensi AI, BPD dan BPR dapat menjalin kolaborasi strategis dengan fintech yang sudah terbiasa menggunakan AI. Kolaborasi ini dapat berupa integrasi layanan, di mana layanan perbankan BPD dan BPR digabungkan dengan aplikasi fintech untuk memberikan pengalaman yang lebih holistik kepada nasabah.
Selain itu, BPD dan BPR dapat memanfaatkan teknologi AI milik fintech untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
Dengan menggabungkan kekuatan ini, BPD dan BPR tidak hanya dapat mengakses teknologi AI canggih, tetapi juga mendapatkan best practice dalam pemanfaatan AI yang sudah banyak digunakan oleh fintech.
Kolaborasi ini juga memungkinkan pengelolaan data bersama, di mana data dari BPD dan BPR digabungkan dengan data fintech untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku dan kebutuhan nasabah.
Dengan menggabungkan kekuatan ini, BPD dan BPR tidak hanya dapat mengakses teknologi AI canggih, tetapi juga mendapatkan best practice dalam pemanfaatan AI yang sudah banyak digunakan oleh fintech.
Selain itu, kolaborasi ini akan memberikan BPD dan BPR akses ke best practice manajemen risiko digital dan tata kelola data berbasis AI. Dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik ini, BPD dan BPR dapat meningkatkan keamanan, kepatuhan, dan efisiensi operasional mereka, sehingga mampu bersaing lebih efektif di pasar yang semakin digital dan terintegrasi.
Dengan memanfaatkan keunggulan-keunggulan yang sudah ada dan mengadopsi teknologi AI, serta menjalin kolaborasi strategis dengan fintech, BPD dan BPR dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan memberikan layanan perbankan yang lebih baik kepada masyarakat. ■
*) Tuhu Nugraha, pengamat teknologi, principal IADERN. Artikel ini ditulis bersama dengan Annanias Shinta D, marketing analyst.