
Standard Chartered menunjuk Maria Ramos sebagai Chairwoman Grup yang baru, menggantikan José Viñals yang pensiun setelah sembilan tahun menjabat. Ramos, yang memiliki pengalaman luas di sektor keuangan dan pemerintahan, akan mulai efektif menjabat pada 8 Mei 2025 setelah mendapatkan persetujuan regulator. Pengangkatannya merupakan hasil seleksi global yang ketat dan diharapkan membawa arah baru bagi bank berbasis di Inggris ini, terutama di pasar Asia.
Poin utama:
- Maria Ramos ditunjuk sebagai Chairwoman Standard Chartered, menggantikan José Viñals yang pensiun setelah sembilan tahun.
- Berpengalaman luas di sektor keuangan dan pemerintahan, Ramos pernah memimpin Absa Group, Transnet Ltd, serta menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Afrika Selatan.
- Pengangkatan ini diharapkan memperkuat strategi pertumbuhan Standard Chartered, khususnya di Asia, dengan inovasi dan fokus pada nilai bagi klien dan pemegang saham.
Maria Ramos adalah seorang pemimpin visioner dengan rekam jejak panjang dalam industri keuangan dan pemerintahan. Lahir pada tahun 1959 di Afrika Selatan, ia tumbuh dalam lingkungan yang menantang namun berhasil meniti karier gemilang hingga menduduki posisi puncak di berbagai perusahaan multinasional. Pada 8 Mei 2025, Ramos resmi menjabat sebagai Chairwoman Standard Chartered, menjadikannya salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia perbankan global.
Sebagai mantan CEO Absa Group Limited—salah satu bank terbesar di Afrika—Ramos memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di dunia keuangan, kebijakan publik, dan manajemen korporasi. Selain itu, kiprahnya sebagai Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Afrika Selatan menjadikannya tokoh kunci dalam membangun stabilitas ekonomi negaranya. Kini, dengan kepemimpinannya di Standard Chartered, ia diharapkan mampu membawa bank ini ke era baru dengan strategi pertumbuhan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Perjalanan karier
Maria Ramos memulai kariernya di sektor pemerintahan dengan menjabat sebagai Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Afrika Selatan pada tahun 1996 hingga 2003. Di posisi ini, ia berperan dalam merancang berbagai kebijakan ekonomi yang membantu negaranya melewati masa-masa transisi pasca-apartheid. Keahliannya dalam manajemen keuangan publik dan regulasi fiskal membuatnya dikenal sebagai salah satu ekonom paling disegani di Afrika.
Setelah sukses di pemerintahan, Ramos beralih ke dunia korporasi dan menjabat sebagai CEO Transnet Ltd, perusahaan milik negara yang bergerak di sektor transportasi dan logistik. Selama lima tahun kepemimpinannya, ia berhasil melakukan restrukturisasi besar-besaran, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengubah Transnet menjadi salah satu perusahaan logistik paling andal di Afrika.
Namun, puncak karier Ramos terjadi saat ia ditunjuk sebagai CEO Absa Group Limited (sebelumnya Barclays Africa Group Limited) pada 2009. Selama satu dekade memimpin, ia membawa Absa menjadi bank raksasa di Afrika dengan ekspansi yang agresif, digitalisasi layanan, serta peningkatan daya saing di pasar global.
Kiprah di dunia internasional
Selain menjalankan peran eksekutif, Maria Ramos juga dikenal sebagai tokoh yang aktif di berbagai dewan direksi dan lembaga pemikir global. Ia saat ini menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif di Compagnie Financière Richemont SA, konglomerasi merek-merek mewah seperti Cartier dan Montblanc.
Ramos juga merupakan anggota Group of Thirty, sebuah lembaga think-tank ekonomi berpengaruh, serta bagian dari dewan penasihat di Blavatnik School of Government, Universitas Oxford. Kiprahnya di dunia bisnis dan kebijakan publik menjadikannya sosok yang memiliki perspektif luas dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Dalam perjalanan kariernya, ia juga pernah menjadi Direktur Non-Eksekutif di berbagai perusahaan multinasional, termasuk:
- Sanlam Ltd (2004-2008)
- Remgro Ltd (2007-2009)
- SABMiller plc (2008-2009)
- The Saudi British Bank (2019-2020)
- Public Investment Corporation Limited (2019-2020)
- Ketua AngloGold Ashanti Limited (2019-2024)
Tantangan dan masa depan
Pada 2021, Maria Ramos bergabung dengan Standard Chartered sebagai Direktur Independen Non-Eksekutif. Setahun kemudian, ia diangkat sebagai Ketua Komite Risiko Dewan serta Direktur Independen Senior, memperkuat posisinya di jajaran kepemimpinan bank yang berbasis di Inggris ini.
Pada 8 Mei 2025, ia resmi ditunjuk sebagai Chairwoman Standard Chartered, menggantikan José Viñals yang pensiun setelah sembilan tahun menjabat. Keputusan ini merupakan hasil pencarian global yang dipimpin oleh Phil Rivett, Ketua Komite Pemilihan Bank.
CEO Standard Chartered, Bill Winters, menyambut pengangkatannya dengan optimisme tinggi, “Maria adalah pemimpin berpengalaman dengan visi strategis yang kuat. Saya sangat menantikan bekerja sama dengannya dalam mendorong pertumbuhan berikutnya. Bisnis kami memiliki momentum yang besar, dan saya yakin Maria akan membantu kami berinovasi serta menciptakan nilai lebih bagi klien dan pemegang saham.”
Sebagai perempuan pertama yang menjabat posisi ini di Standard Chartered, Ramos menghadapi tantangan besar, mulai dari persaingan ketat di industri perbankan global, transformasi digital, hingga perubahan regulasi di berbagai pasar utama, terutama Asia.
Dengan keahlian strategis, kepemimpinan yang solid, serta pengalaman panjang di sektor keuangan dan pemerintahan, Ramos diprediksi akan menjadi tokoh kunci dalam membawa Standard Chartered ke level yang lebih tinggi dalam lanskap perbankan internasional.
Maria Ramos bukan hanya sekadar eksekutif sukses, tetapi juga simbol kepemimpinan perempuan di dunia keuangan global. Dengan latar belakang yang kuat di sektor publik dan swasta, serta pemahamannya yang mendalam tentang ekonomi makro dan regulasi keuangan, ia telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang tangguh dan visioner.
Kini, sebagai Chairwoman Standard Chartered, Ramos memasuki babak baru dalam kariernya. Perjalanan panjangnya dari Afrika Selatan ke panggung global mencerminkan kegigihan, kecerdasan strategis, dan kepemimpinan yang inspiratif.
Dunia kini menantikan bagaimana Maria Ramos akan membawa Standard Chartered ke era perbankan masa depan. ■
Foto: Standard Chartered.