Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan perumahan (mortgage bank), PT Bank Tabungan Negara Tbk., adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi langkah penting untuk menghadapi tantangan digital era saat ini. Dengan menerapkan teknologi ini, Bank BTN dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat penyelesaian transaksi, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabahnya.
Direktur Information Technology Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan BTN memastikan diri untuk menjadi pemain terdepan dalam adopsi teknologi perbankan di Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, BTN akan fokus pada adopsi emerging technology seperti AI yang mendorong peningkatan layanan yang lebih cerdas, cepat, efisien dan berorientasi pada pelanggan.
Dia mengatakan hal itu di Singapura saat menerima penghargaan dalam ajang Asian Banking & Finance (ABF) Wholesale Banking Awards 2024 pada Kamis, 4 Juli 2024 lalu. Dalam ajang tersebut, BTN meraih penghargaan pada kategori Indonesia Domestic Technology & Operations Bank of the Year.
BTN sebagai perusahaan dalam jasa sektor keuangan memastikan bahwa kesinambungan antara teknologi informasi dan operasional perusahaan merupakan hasil dari kerjasama, koordinasi dan kolaborasi dari seluruh pihak baik dalam lingkungan perusahaan maupun dukungan dari seluruh nasabah dan pengguna jasa keuangan dari BTN.
Menurut Andi, diraihnya penghargaan ABF Wholesale Banking Awards 2024 oleh BTN dikarenakan, perseroan senantiasa mengedepankan penggunaan teknologi informasi dalam memberikan layanan perbankan yang terpercaya dan handal.
Orkestrasi teknologi informasi dalam segala aspek operasional perusahaan baik dari pelayanan pelanggan maupun efisiensi dalam pemprosesan transaksi bisnis mendorong BTN untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyelenggaraan teknologi informasi yang terbaik di Indonesia.
“Penghargaan dari ABF Wholesale Banking Awards 2024 sebagai Indonesia Domestic Technology & Operations Bank of the Year merupakan salah satu bukti keberhasilan BTN dalam mewujudkan visinya menjadi bank terbaik dalam penyelenggaraan teknologi informasi di Indonesia,” ujarnya.
Andi mengungkapkan, penghargaan dalam kemampuan teknologi dan operasional menunjukkan kemampuan BTN untuk bisa menjalankan layanan perbankan secara efisien dan efektif.
Kemampuan untuk bisa mencapai keseimbangan penyelenggaraan teknologi informasi dan operasional ini menunjukkan BTN sangat matang dalam pengembangan teknologi informasi dengan memastikan aspek keamanan data, aspek ketahanan dan aspek inovasi dengan baik.
“Menjadi bank terdepan dalam penyelenggaraan teknologi informasi khususnya di Indonesia merupakan visi BTN yang menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan, secara integral dalam setiap gerak langkah BTN,” katanya.
Andi menegaskan, kunci BTN dalam mendapatkan penghargaan adalah implementasi inovasi yang berkelanjutan. Pasalnya inovasi adalah fondasi yang menjadikan BTN sebagai bank terdepan dalam penyelenggaraan teknologi informasi di Indonesia. Inovasi dilakukan dalam segala lapisan penyelenggaraan bisnis, teknologi dan operasional.
Untuk mengimplementasikan sistem teknologi informasi (TI) yang andal, Andi menegaskan, BTN mengganggarkan sekitar 8% untuk implementasi inovasi TI yang meliputi peningkatan dan pengembangan inovasi TI meliputi Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing, Open API, Machine Learning.
“BTN menyiapkan investasi dalam inovasi TI tidak hanya pada BTN tapi juga termasuk pada ekosistem digital BTN dengan tujuan tidak hanya untuk percepatan teknologi di BTN tapi juga pada sektor jasa keuangan di Indonesia,” tutur Andii.
BTN juga telah menyiapkan dana capex IT sekitar Rp900 miliar pada tahun 2024, mengalami kenaikan sekitar 40%-50% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut seiring dengan upaya BTN dalam memperkuat keamanan siber (cyber security). BTN telah melakukan berbagai langkah, seperti peningkatan pengamanan informasi, penerapan teknologi terkini, pelaksanaan drill test, dan sosialisasi kepada internal serta nasabah untuk menjaga keamanan data.
hingga akhir April 2024 serapan capex sebesar 25% tersebut telah digunakan untuk untuk solusi-solusi digital seperti peningkatan infrastruktur digital dan keamanan siber. Dalam meningkatkan keamanan digital perbankan di tahun ini, BTN juga tetap membangun 3 pilar, diantaranya penguatan proses misal security by design, penetration test, monitoring; penguatan people, seperti edukasi; serta Teknologi/systemnya. ■