Standard Chartered (Stanchart) mengumumkan pengangkatan Rino Donosepoetro sebagai Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei, dan Filipina). Posisinya menggantikan Andrew Chia yang dipercaya menjadi Head of Wealth and Retail Banking (WRB) untuk Singapura, ASEAN, dan Asia Selatan.
Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing (CABM) Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered Diana Mudadalam mengatakan, Donny merupakan orang Indonesia pertama yang dipercayakan sebagai CEO di Standard Chartered Indonesia pada tahun 2016-2019.
Dia lantas diangkat sebagai Vice Chairman ASEAN dan secara paralel berperan sebagai Presiden Komisaris untuk Indonesia selama periode 2019-2023. “Donny adalah seorang bankir Indonesia senior yang telah berkarier di Standard Chartered selama lebih dari 25 tahun,” ujarnya di Jakarta, Kamis (16/5).
Penunjukan Rino sebagai cluster CEO merupakan bukti kepemimpinan Donny dan komitmen Bank untuk mengembangkan talenta dan keahlian lokal. Selain itu, hal ini juga sekaligus menggambarkan potensi dan pentingnya Indonesia yang ditetapkan Standard Chartered sebagai hub atas tiga wilayah lainnya yakni Australia, Brunei dan Filipina.
Pengetahuan Donny yang luas mengenai kawasan ini, ditambah dengan pengalaman internasionalnya yang mendalam, menempatkannya untuk memimpin klaster ini dengan baik.
Pria yang akrab dipanggil Donny adalah seorang bankir Indonesia senior yang telah berkarir di Standard Chartered selama lebih dari 25 tahun. Donny memulai karir profesionalnya di Standard Chartered Indonesia sebagai Graduate Management Trainee.
Dia lantas berkesempatan untuk bergabung dengan Group CEO office kami di London, dan kemudian meniti karirnya di tujuh negara dimana Standard Chartered beroperasi termasuk UAE, Chile, Singapura, Falkland Island dan Brunei Darussalam.
Sejumlah posisi eksekutif yang pernah dijabat olehnya antara lain CEO Standard Chartered di Kepulauan Falkland pada periode 2007-2010 dan Brunei Darussalam pada tahun 2014-2016.
Bicara mengenai Stanchart, Donny menjelaskan bahwa bank menempatkan aspek keberlanjutan sebagai bagian inti dari bisnis dan kegiatan operasionalnya, terutama di negara dengan aspirasi keberlanjutan yang tinggi seperti Indonesia.
Sesuai dengan laporan terbaru berjudul “The Southeast Asia’s Green Economy 2024” yang diterbitkan oleh Standard Chartered dengan bekerja sama dengan Bain & Company, GenZero, dan Temasek, Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil sebesar 28 persen dalam investasi ramah lingkungan swasta pada tahun 2023.
Donny mengungkapkan sejumlah strategi bisnis Stanchart di Indonesia pasca penjualan bisnis ritel konvensionalnya. Pada sisi bisnis Corporate and Investment Banking (CIB) Standard Chartered akan terus mendorong masuknya foreign direct investment ke Indonesia dengan mengandalkan jaringannya yang kuat, terutama sebagi satu satunya bank asing yang hadir di semua negara anggota ASEAN.
“Cina, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered,” kata Donny.
Stanchart, kata dia, juga terus berfokus pada upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia akan terus mendukung korporasi lokal dan BUMN dalam transisi mereka menuju net zero, sejalan dengan ambisi Bank untuk memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar US$300 miliar.
Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan- perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, data centre, dan energi terbarukan.
Donny kini juga menjabat sebagai Chairman dari Indonesia British Chamber of Commerce (Britcham) yang mencerminkan hubungan kuat dengan komunitas bisnis. Ia adalah warga negara Indonesia pertama yang memegang posisi ini dalam 44 tahun sejarah BritCham Indonesia.
Donny turut berperan sebagai salah satu board member dari United Kingdom-ASEAN Business Council dan juga Southeast Asia Advisory Committee for the British International Investment. ■