Bos BSI ungkap tantangan digitalisasi perbankan adalah menyiapkan daily life application dengan data analytic

- 18 Januari 2023 - 06:53

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Hery Gunardi mengungkapkan perbankan nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan di era digitalisasi. Bank, kata dia, dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan transformasi model bisnisnya ke arah digitalisasi yang terus berkembang.

digitalbank.id – Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Hery Gunardi mengungkapkan perbankan nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan di era digitalisasi. Bank, kata dia, dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan transformasi model bisnisnya ke arah digitalisasi yang terus berkembang.

“Apa yang ingin dicapai [perbankan] di era digitalisasi ini sebenarnya adalah bagaimana bank menyediakan daily life application dengan memanfaatkan data analytic,” ujarnya dalam webinar “Tren Perbankan di Tahun 2023” yang digagas OJK Institute di Jakarta, Selasa (17/1).

Menurut dia, dengan tuntutan dari nasabah yang memang sudah merasa nyaman dan juga ingin bank itu melayani nasabah dengan digital channel, perbankan juga mulai harus mempersiapkan diri dan terus meningkatkan kemampuan digitalnya.

Hery mengatakan, inovasi perbankan melalui digitalisasi tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan aplikasi digital dan peningkatan fitur sehingga memudahkan akses nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.

Fitur-fitur kanal digital tersebut tidak hanya mencakup transaksi perbankan biasa seperti pembayaran, pembelian, dan transfer, tapi juga berkaitan dengan gaya hidup masyarakat, sekaligus bisa terkoneksi dengan pihak ketiga, seperti transaksi jual beli dalam jaringan atau e-commerce dan fintech.

Lebih lanjut dia mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen yang masif bertransaksi melalui platform digital.

“Rata-rata transaksi perbankan melalui kanal digital di atas 95 persen, dan hanya sekitar 5 persen melakukan transaksi di kantor cabang bank,” tuturnya.

BSI sendiri, kata dia, saat ini memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang tetap mempertahankan cabang fisik, sekaligus mendorong dan meningkatkan sistem dan kanal digital untuk bisa memenuhi kebutuhan para nasabah dalam memudahkan mereka melakukan transaksi perbankan.

Bank-bank konvensional dengan beraset gemuk, demikian Hery, mungkin tidak menjadi bank digital sepenuhnya, tapi model bisnis perbankannya bisa diubah menjadi hybrid atau bionic banking, dengan mengalihkan sejumlah layanan perbankan ke kanal digital. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.