Bernilai US$5 triliun pada 2030, McKinsey ungkap 5 aktivitas utama di metaverse

- 18 Juni 2022 - 08:23

Konsultan strategi global McKinsey dalam laporan yang dipublikasikan pekan ini juga  mengungkapkan pengeluaran di metaverse pada 2030 mendatang akan mencapai US$5 triliun.

digitalbank.id – Konsultan strategi global McKinsey & Company dalam laporan yang dipublikasikan pekan ini mengungkapkan masa depan perilaku konsumen di metaverse kemungkinan besar akan dibagi menjadi lima aktivitas utama. Sementara nilai pengeluaran yang terjadi di metaverse pada 2030 akan mencapai US$5 triliun.

Dalam laporan terbarunya bertajuk “Value Creation in The Metaverse” yang dipublikasikan 15 Juni 2022 lalu setebal 77 halaman, McKinsey menganalisis tren adopsi metaverse dengan mengumpulkan data dari 3.104 konsumen di 11 negara ditambah lagi survei kepada sejumlah eksekutif dari 448 perusahaan di 15 industri di 10 negara berbeda.

Adapun kelima aktivitas utama di metaverse, menurut McKinsey, masing-masing adalah bermain game, bersosialisasi, kebugaran, perdagangan, dan pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: OJK beri ruang bagi bank masuk ke metaverse asal tak abaikan prinsip kehati-hatian

“Metaverse mewakili titik perubahan strategis untuk bisnis, dan menghadirkan peluang signifikan untuk memengaruhi cara kita hidup, terhubung, belajar, berinovasi, dan berkolaborasi,” ujar Eric Hazan, senior partner McKinsey & Company.

Menurut dia, laporan yang dibuat McKinsey adalah dalam rangka membantu konsumen dan eksekutif B2B lebih memahami kekuatan dan potensi yang ada di metaverse. “Kami membantu mengidentifikasi strategi apa yang harus dibuat dan bertindak sebagai kekuatan untuk evolusinya,” katanya.

Konsultan global McKinsey & Company dalam laporan yang dipublikasikan pekan ini juga  mengungkapkan pengeluaran di metaverse pada 2030 mendatang akan mencapai US$5 triliun.

Eric Hasan mengatakan, metaverse adalah sebuah dunia maya yang terlalu besar untuk diabaikan. “Untuk itu kami menyerukan kepada perusahaan dan pemerintah [tidak hanya di AS] untuk segera menaruh perhatian pada metaverse, sebuah teknologi internet masa depan,” ungkapnya.

Baca juga: 3 tahap Metaverse yang wajib kita pahami

 

Laporan McKinsey mengungkapkan e-commerce akan menjadi cash cow utama di metaverse, di mana sektor ini diprediksi akan menghasilkan US$2 triliun hingga US$2,6 triliun dari semua pengeluaran pada tahun 2030. Periklanan virtual akan menjadi sektor utama lainnya, dengan pendapatan terkait diharapkan menghasilkan US$144 miliar hingga US$206 miliar.

Akan halnya pasar kripto McKinsey menyoroti bahwa dalam lima bulan pertama tahun ini lebih dari US$120 miliar telah diinvestasikan ke dalam teknologi dan infrastruktur terkait metaverse — atau meningkat lebih dari dua kali total inveatasi dalam teknologi metaverse di tahun 2021 sebesar US$57 miliar

Pada bagian lain laporannya, McKinsey mempredikai bahwa masa depan perilaku konsumen di metaverse kemungkinan besar akan dibagi menjadi lima aktivitas utama, yakni: bermain game, bersosialisasi, kebugaran, perdagangan, dan pembelajaran jarak jauh.

McKinsey menemukan bahwa hampir 60% dari semua konsumen yang disurvei lebih menyukai setidaknya satu aktivitas di dunia maya dibandingkan dengan alternatif fisiknya, dan 79% konsumen yang saat ini aktif di metaverse telah melakukan pembelian.

Baca juga: Metaverse adalah mainan baru yang menarik

Penulis utama laporan yang juga senior partner McKinsey, Lareina Yee dan Eric Hazan, memberikan komentar tambahan tentang penelitian mereka.

“Yang menarik adalah bahwa metaverse, seperti internet, adalah platform berikutnya di mana kita dapat bekerja, hidup, terhubung, dan berkolaborasi,” katanya.

Yee menambahkan, “Eksekutif sering kali tidak terlalu setuju, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa mereka sangat setuju pada satu hal: 95% dari mereka percaya metaverse akan berdampak positif pada industri mereka.”

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa 25% dari semua eksekutif mengatakan mereka mengharapkan metaverse dapat mendorong pertumbuhan margin perusahaan, setidaknya 15% dalam lima tahun. Hampir sepertiga responden percaya bahwa metaverse dapat membawa perubahan signifikan.

Baca juga: Tempuh langkah revolusioner, Metabank tawarkan sistem waralaba di metaverse

Namun kenyataannya, tidak semua responden melihat metaverse secara optimis. Skeptisme tetap ada. Buktinya 31% responden tetap agak tidak yakin mengenai pengembalian investasi dari pengalaman metaverse. Survei juga menunjukkan 71% responden telah berinvestasi dalam aset digital yang ada di metaverse.

Valuasi McKinsey ini jauh lebih pesimistis dibandingkan prediksi Citi yang secara bullish melihat nilai metavèrse pada 2030 mencapai US$13 triliun. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.