Belum ada kepastian pencabutan moratorium perizinan fintech P2P, ini penjelasan OJK…

Share post:

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum ada rencana pasti kapan akan melakukan pencabutan moratorium perizinan fintech P2P lending.

digitalbank.id – MORATORIUM perizinan fintech masih berlaku. Meski sinyal pencabutan moratorium perizinan fintech P2P lending baru sudah mulai berhembus, namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum ada rencana pasti kapan akan melakukan hal tersebut.

Sinyal tersebut sudah mulai terlihat sejak akhir tahun lalu. Kala itu OJK menyampaikan bahwa kesiapan untuk mencabut moratorium ini sudah ada dari sisi regulasi dan organisasi.

Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Bambang W. Budiawan mengungkapkan bahwa saat ini moratorium masih berlangsung dan evaluasi terkait kebijakan ini terus dilakukan.

“Kami terus melakukan persiapan dan langkah-langkah dalam memastikan kualitas pengawasan bagi industri P2P lending,” ujar Bambang.

Bambang bilang, saat ini salah satu fokus yang dilakukan untuk mempersiapkan pencabutan moratorium adalah persiapan infrastruktur, dalam hal ini terkait IT. Sayangnya, Bambang tak menyebutkan kapan target moratorium akan dibuka. “Khususnya TI dalam rangka pelayanan perizinan sedang kami finalisasi,” imbuh dia.

Sebelumnya, Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Financial Technology Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta mengungkapkan bahwa pengembangan infrastruktur seperti pembangunan aplikasi untuk mengajukan izin diharapkan bisa selesai di akhir tahun lalu.

Lebih lanjut, aplikasi tersebut bakal dilakukan uji coba yang diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan. Jika nantinya aplikasi tersebut siap digunakan, Tris mengisyaratkan bahwa pencabutan moratorium bisa dicabut. “Diupayakan sih (tahun 2023), di luar faktor tim teknis ya,” ujar Tris kala itu.

Saat ini jumlah pemain fintech P2P lending ada 102 pemain dari beberapa tahun lalu yang sempat berjumlah lebih dari 160 pemain. Meskipun, saat ini ada beberapa pemain juga yang masih mencoba bertahan hidup.(SAF)

Related articles

KoinWorks berkomitmen jadi “The Most Impactful Fintech” di Asia Tenggara

digitalbank.id - KoinWorks, Perusahaan teknologi finansial (tekfin) merilis laporan bertajuk "Leveling Up Beyond Finance" dengan menggunakan kerangka environmental,...

Selain pacu pertumbuhan bisnis, solusi CBI mampu tingkatkan kualitas manajemen risiko Kredit Pintar

digitalbank.id - PT Kredit Pintar Indonesia, perusahaan financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending terdepan yang telah berizin dan...

CAR capai 33% di akhir 2022, Bank Sampoerna siap layani lebih banyak UMKM di 2023

digitalbank.id - Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) selama 2022 tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp10,1 triliun atau meningkat 18,5%...

Selama 2022 Bank Neo Commerce masif salurkan kredit, realisasinya tembus di atas Rp10 triliun

digitalbank.id - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) secara konsisten terus meningkatkan kinerja operasional dan bisnis perbankannya, yakni...