Bank Indonesia prediksi transaksi perbankan digital tembus Rp67 ribu triliun di tahun 2023

- 30 November 2022 - 21:19

Bank Indonesia (BI) dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan September 2022 melaporkan kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

digitalbank.id – TRANSAKSI uang elektronik di tahun 2023 diprediksi diprediksi meningkat menjadi Rp 508 triliun dan perbankan digital mencapai lebih dari Rp 67 ribu triliun. Demikian Direktur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan hal tersebut bersamaan dengan diterbitkannya proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2023. Ekonomi keuangan digital diperkirakan meningkat pesat dengan transaksi uang elektronik diprediksi mencapai Rp 572 triliun.

Untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia, menurut Perry, BI akan membangun sejumlah program pengembangan rupiah digital. Pertama, BI akan memperluas dan menerapkan standar nasional sebagai satu bahasa layanan sistem pembayaran. Perry menyebut layanan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) akan diperluas hingga mencapai target 45 juta.

BI juga akan mendorong kolaborasi bank desa dengan industri, mengkonsolidasi industri sistem pembayaran nasional secara end-to-end dan mengenjot digitalisasi perbankan. BI juga akan mendorong e-commerce untuk meraih status unicorn. “Membangun unicorn-unicorn Indonesia yang sehat, kompetitif, dan inovatif,” tutur Perry.

Dalam acara Pertemunan Tahunan Bank Indonesia (PBTI) 2022 yang digelar di JCC Senayan Jakarta pada Rabu (30/11/2022), BI meluncurkan white paper atau panduan pengembangan Central Bank Digital Currency (CDBC) atau rupiah digital. Proyek yang dinamai proyek garuda ini merupakan tanda kesiapan Indonesia untuk menyusul negara-negara yang telah mengimplementasikan alat pembayaran digital yang sah.

Perry mengungkapkan, proyek rupiah digital ini akan diimplementasikan dalam tiga tahap. Pertama, dengan memulai implementasi wholesale CBDC untuk model bisnis penerbitan, pemusnahan, dan transfer antarbank dengan rupiah digital. Kedua, model akan diperluas menjadi pengembangan model bisnis operasi moneter dan pasar uang. Ketiga, integrasi W-CBDC dengan retail CBDC secara end-to-end.

Bank Indonesia (BI) menggelar pertemuan tahunan Bank Indonesia (PBTI) 2022. Mengusung tema Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju, BI merilis proyeksi ekonomi Indonesia tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 diprediksi masih berada dalam kategori cukup baik, yakni 4.5% hingga 5.3%. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 diprediksi meningkat menjadi 4.7% sampai 5.5%.(SAF)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.