
Bank BJB menunjuk Yusuf Saadudin sebagai Direktur Pengganti Direktur Utama setelah pengunduran diri Yuddy Renaldi. Keputusan ini diambil dalam rapat direksi pada 11 Maret 2025 untuk memastikan stabilitas kepemimpinan. Bank menegaskan bahwa perubahan ini tidak berdampak material terhadap operasional perusahaan.
Fokus utama:
- Pergantian kepemimpinan Bank BJB – Yusuf Saadudin ditunjuk sebagai Direktur Pengganti Dirut setelah Yuddy Renaldi mengundurkan diri.
- Dinamika manajemen – Proses pergantian ini dilakukan berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi.
- Dampak dan strategi ke depan – Bank BJB memastikan operasional tetap stabil serta menyiapkan langkah strategis ke depan.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) resmi menunjuk Yusuf Saadudin sebagai Direktur Pengganti Direktur Utama. Keputusan ini diambil dalam Rapat Direksi pada 11 Maret 2025, menyusul pengunduran diri Yuddy Renaldi yang telah disampaikan pada 4 Maret 2025.
Dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), manajemen Bank BJB menjelaskan bahwa Dewan Komisaris telah memproses pengunduran diri Yuddy Renaldi dan mengangkat Yusuf Saadudin sebagai penggantinya. Yusuf sebelumnya menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel.
“Pada tanggal 11 Maret 2025, Rapat Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan Memo Dewan Komisaris Perseroan Nomor 22/DKO/M/2025 tanggal 10 Maret 2025, menetapkan Bapak Yusuf Saadudin selaku Direktur Konsumer dan Ritel Perseroan untuk menjadi Direktur Pengganti Direktur Utama Perseroan,” demikian tertulis dalam surat penunjukan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Maret 2025.
Bank BJB menegaskan bahwa perubahan kepemimpinan ini tidak memiliki dampak material terhadap operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan. “Pergantian ini merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas perusahaan tetap terjaga,” ujar Corporate Secretary Bank BJB, Ayi Subarna.
Pergantian ini terjadi dalam momentum penting bagi Bank BJB. Dengan ekosistem perbankan yang semakin kompetitif dan tantangan digitalisasi yang terus berkembang, stabilitas kepemimpinan menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan investor serta nasabah.
Sebagai informasi, Yusuf Saadudin memiliki pengalaman panjang di industri perbankan, khususnya dalam sektor konsumer dan ritel. Sebelum bergabung dengan Bank BJB, ia telah mengisi berbagai posisi strategis yang memperkuat keahliannya dalam pengelolaan bisnis perbankan.
Pengangkatan Yusuf tetap merujuk pada Keputusan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Nomor 63 tanggal 22 Oktober 2024. Dalam waktu dekat, Bank BJB dijadwalkan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk mengesahkan perubahan ini sesuai regulasi yang berlaku.
Sebagai bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, Bank BJB terus berupaya memperkuat posisi di sektor keuangan digital serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Di bawah kepemimpinan Yusuf Saadudin, bank ini diperkirakan akan fokus pada penguatan layanan digital, ekspansi portofolio kredit produktif, serta peningkatan efisiensi operasional.
Dengan aset yang terus bertumbuh dan strategi bisnis yang adaptif terhadap perkembangan teknologi finansial, Bank BJB diharapkan mampu mempertahankan kinerja positifnya di tengah ketidakpastian ekonomi global. ■