
Baidu, raksasa mesin pencari Tiongkok, mengumumkan bahwa mulai 1 April, chatbot kecerdasan buatannya, Ernie Bot, akan tersedia gratis bagi semua pengguna di platform desktop dan seluler. Langkah ini diambil di tengah persaingan ketat dengan perusahaan seperti DeepSeek dan Alibaba dalam ranah AI.
Poin utama:
- Mulai 1 April 2025, Baidu akan menyediakan Ernie Bot secara gratis untuk semua pengguna di platform desktop dan seluler. Keputusan ini didorong oleh peningkatan teknologi dan penurunan biaya operasional.
- Baidu juga meluncurkan fitur “Deep Search” yang menawarkan kemampuan penalaran tingkat lanjut dan integrasi alat untuk memberikan respons yang lebih komprehensif. Fitur ini akan tersedia gratis mulai 1 April.
- Langkah Baidu ini merupakan respons terhadap meningkatnya persaingan di sektor AI Tiongkok, terutama dari DeepSeek yang menawarkan chatbot AI gratis dengan kinerja sebanding dengan sistem canggih milik OpenAI. Selain itu, Alibaba telah menjalin kemitraan dengan Apple untuk menyediakan fitur AI pada perangkat iPhone di Tiongkok.
Langkah Baidu untuk menggratiskan Ernie Bot bukan sekadar strategi pemasaran biasa, tetapi bagian dari pertarungan besar di ranah kecerdasan buatan Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di sektor AI semakin ketat, terutama setelah peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada 2022. Baidu yang lebih dulu memposisikan diri sebagai pemimpin dalam pengembangan AI di Tiongkok kini menghadapi tantangan dari perusahaan-perusahaan baru seperti DeepSeek dan raksasa teknologi lainnya seperti Alibaba dan ByteDance.
DeepSeek, misalnya, berhasil menciptakan chatbot AI yang disebut-sebut memiliki performa setara dengan GPT-4 milik OpenAI, namun dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Sementara itu, Alibaba tidak mau ketinggalan dengan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam ekosistemnya, termasuk kemitraan strategis dengan Apple untuk mengembangkan fitur AI pada perangkat iPhone di Tiongkok.
Menurut data dari Aicpb.com, sebuah pelacak teknologi AI, Ernie Bot masih tertinggal dalam adopsi pengguna dibandingkan dengan chatbot Doubao milik ByteDance dan DeepSeek. Hal ini mendorong Baidu untuk mencari strategi baru guna meningkatkan daya saingnya di industri yang berkembang pesat ini.
Gratis dan lebih canggih
Dalam upaya memperluas jangkauan pengguna, Baidu tidak hanya menggratiskan Ernie Bot, tetapi juga menambahkan fitur “Deep Search,” yang diklaim memiliki kemampuan penalaran tingkat lanjut serta integrasi alat canggih untuk menghasilkan respons yang lebih akurat dan mendalam. Fitur ini diproyeksikan akan menjadi nilai tambah signifikan dalam meningkatkan adopsi pengguna dan menyaingi layanan chatbot AI lainnya.
Sebelumnya, Baidu mengenakan biaya 59,9 yuan (US$8,18) per bulan untuk akses premium ke fitur-fitur AI canggihnya, termasuk Ernie 4.0. Namun, dengan kebijakan baru ini, seluruh pengguna dapat menikmati fitur tersebut tanpa biaya mulai April mendatang. Ini menjadi tanda bahwa Baidu berusaha memaksimalkan penetrasi pasar dengan menjangkau lebih banyak pengguna, sekaligus memperkuat ekosistem AI mereka.
Perusahaan menyebutkan bahwa teknologi terbaru di balik Ernie 4.0 telah meningkat secara signifikan, sehingga kini dapat menandingi model GPT-4 milik OpenAI. Jika klaim ini benar, Ernie Bot bisa menjadi pemain utama di pasar chatbot AI global, khususnya di kawasan Asia yang memiliki basis pengguna internet terbesar.
Dampak bagi Industri AI
Keputusan Baidu ini juga akan memberikan dampak luas terhadap industri AI dan pasar teknologi secara keseluruhan. Dengan meningkatnya persaingan dan akses gratis terhadap layanan AI canggih, model bisnis berbasis langganan yang diterapkan beberapa perusahaan mungkin akan mengalami tekanan. Hal ini dapat mendorong para pesaing untuk menawarkan model bisnis baru, baik melalui monetisasi berbasis iklan, layanan premium tambahan, atau integrasi AI ke dalam produk lain.
Di sisi lain, pertumbuhan AI yang semakin pesat di Tiongkok juga mendorong peningkatan permintaan terhadap perangkat keras, terutama chip semikonduktor yang digunakan untuk melatih dan menjalankan model kecerdasan buatan. Produsen chip lokal seperti SMIC dan Huawei dapat memperoleh keuntungan dari tren ini, mengingat pemerintah Tiongkok tengah mendorong kemandirian teknologi di sektor semikonduktor sebagai respons terhadap pembatasan ekspor teknologi dari Amerika Serikat.
Dengan menggratiskan Ernie Bot dan menambahkan fitur pencarian tingkat lanjut, Baidu menunjukkan bahwa mereka siap bertarung dalam persaingan AI yang semakin ketat. Meski masih tertinggal dari pesaing seperti DeepSeek dan Alibaba dalam hal adopsi pengguna, langkah ini berpotensi mengubah peta persaingan AI di Tiongkok.
Ke depan, tantangan utama Baidu adalah bagaimana mempertahankan daya saingnya di tengah perubahan lanskap industri yang sangat dinamis. Apakah Ernie Bot akan mampu mengejar ketertinggalan dan menjadi pemain dominan di pasar AI global? Hanya waktu yang akan menjawab. ■
Ilustrasi: cryptopolitan.com