BSI terus pacu pembiayaan kendaraan listrik, tahun lalu melesat 476%!

- 1 Februari 2025 - 19:26

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat lonjakan signifikan dalam pembiayaan kendaraan listrik, mencapai Rp171 miliar pada Desember 2024, meningkat 476% dibanding tahun sebelumnya. Langkah ini sejalan dengan komitmen BSI mendukung ekonomi hijau dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).


Poin utama:

  1. BSI mencatat peningkatan pembiayaan kendaraan listrik sebesar 476% year-on-year, mencapai Rp171 miliar pada Desember 2024.
  2. BSI menyambut baik insentif pemerintah terkait Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik sebesar Rp11,4 triliun, dan berencana memanfaatkannya untuk menyasar segmen potensial seperti institusi pemerintah, swasta, dan area komersial di kota-kota besar.
  3. BSI berencana menggandeng berbagai produsen kendaraan listrik untuk mengoptimalkan penyerapan pembiayaan, serta meluncurkan program Car Ownership Program (COP) dan menerapkan operasi hijau di lingkungan BSI.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dengan mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pembiayaan kendaraan listrik. Hingga Desember 2024, portofolio pembiayaan kendaraan listrik BSI mencapai Rp171 miliar, meningkat tajam sebesar 476% dibandingkan tahun sebelumnya.

Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

“BSI terus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan melalui Net Zero Emission (NZE), juga memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Bob pekan ini.

BSI juga menyambut baik program insentif dari pemerintah terkait Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik sebesar Rp11,4 triliun.

Bob menyatakan bahwa tahun ini pihaknya akan memanfaatkan kebijakan tersebut dan menyasar segmen-segmen potensial yang membutuhkan pembiayaan kendaraan listrik, seperti institusi pemerintah maupun swasta, serta area komersial di kota-kota besar.

Optimisme BSI didukung oleh potensi pasar dan permintaan masyarakat yang semakin besar, serta berbagai kebijakan dan kemudahan yang diberikan pemerintah dalam pembelian kendaraan listrik. “Tahun ini kami akan menggandeng berbagai merek produsen kendaraan listrik untuk optimalisasi penyerapan pembiayaan. Juga dengan berbagai program kerja sama Car Ownership Program (COP) dan mulai melakukan operasi hijau di lingkungan BSI, di mana untuk tahap pertama kami akan melakukan uji coba kendaraan listrik,” papar Bob.

Tren ramah lingkungan dan meningkatnya minat terhadap mobil listrik terlihat dari banyaknya produsen baru yang masuk ke pasar Indonesia, menambah semarak persaingan dengan penawaran harga yang bersaing. Selain itu, relaksasi kebijakan dan subsidi pajak kendaraan listrik dari pemerintah, kemudahan lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di tempat-tempat strategis, serta harga yang terjangkau, turut mendorong pertumbuhan ini.

Menjelang milad ke-4 BSI pada Februari tahun ini, perseroan juga menyediakan berbagai promo menarik, di antaranya voucher perawatan mobil senilai Rp3 juta, voucher e-commerce, perluasan asuransi banjir, dan perluasan asuransi kecelakaan diri.

Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen BSI dalam mendukung transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. ■

Comments are closed.