Kesalahan sistem pada Alipay, platform pembayaran mobile terbesar di China, memberikan diskon 20% secara tidak sengaja pada sejumlah transaksi pengguna. Meski menimbulkan kerugian finansial, Alipay memutuskan untuk tidak meminta pengembalian dana dari para pengguna, menegaskan komitmennya terhadap layanan yang aman dan andal.
Poin utama:
- Diskon 20% yang salah diterapkan berasal dari kesalahan konfigurasi sistem backend dalam kampanye promosi.
- Alipay memutuskan untuk menanggung semua kerugian tanpa meminta pengembalian dana dari pengguna.
- Diskon terkait dengan program subsidi pemerintah China yang bertujuan mendorong konsumsi domestik melalui insentif pembelian barang elektronik.
Alipay, platform pembayaran mobile andalan China yang dioperasikan oleh Ant Group, baru-baru ini menjadi sorotan setelah kesalahan sistem memberikan diskon 20% kepada sejumlah transaksi pengguna pada Kamis, 16 Januari 2025.
Meskipun kerugian finansial tidak diungkapkan, Alipay memastikan bahwa para pengguna yang menerima diskon tidak perlu mengembalikan dana tersebut.
Kesalahan ini muncul akibat konfigurasi sistem backend yang salah dalam kampanye promosi, sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan resmi Alipay di platform Weibo.
Pengguna Alipay yang beruntung menerima diskon tersebut membagikan tangkapan layar transaksi mereka di media sosial, menunjukkan bahwa mereka menerima potongan “subsidi pemerintah” untuk berbagai jenis pembayaran, mulai dari transfer uang hingga pembelian tiket kereta api.
Komitmen Menjaga Kepercayaan Pengguna
Dalam upaya menjaga kepercayaan pengguna, Alipay menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan pesan atau tautan untuk meminta pengembalian uang.
“Kami tidak akan mengirimkan pesan apa pun terkait pengembalian dana ini. Jika ada yang menerima pesan seperti itu, abaikan dan jangan klik tautan apa pun,” tegas Alipay. Langkah ini juga bertujuan mencegah potensi penipuan yang dapat memanfaatkan situasi ini.
Kesalahan sistem ini terkait dengan program subsidi pemerintah yang diluncurkan tahun lalu untuk mendorong konsumsi domestik di tengah perlambatan ekonomi. Subsidi tersebut memberikan potongan hingga 2.000 yuan (sekitar US$273) untuk pembelian barang-barang elektronik rumah tangga seperti kulkas dan mesin cuci.
Tahun ini, skema diperluas ke perangkat elektronik seperti smartphone dan tablet, dengan subsidi hingga 500 yuan untuk produk dengan harga maksimum 6.000 yuan.
Respon Cepat Alipay dan Transformasi Bisnis
Langkah cepat Alipay dalam menangani kesalahan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan operasionalnya. Dalam beberapa minggu terakhir, Ant Group, induk perusahaan Alipay, telah memisahkan bisnisnya menjadi dua unit utama: Digital Payment Business Group, yang berfokus pada inovasi produk pembayaran, dan Alipay Business Group, yang berfokus pada ekspansi basis pengguna dan monetisasi.
Ini bukan pertama kalinya Alipay menghadapi tantangan teknis besar. Pada 2017, bug dalam aplikasi memungkinkan pengguna lain mengakses akun orang lain, yang memaksa perusahaan untuk memperkuat kontrol risikonya.
Konteks pasar dan kompetisi
Sebagai platform pembayaran terbesar di China, Alipay memiliki lebih dari 640 juta pengguna aktif bulanan per September 2024, menurut Statista. Namun, persaingannya dengan WeChat Pay—platform pembayaran milik Tencent—tetap ketat. Kedua raksasa ini mendominasi sektor pembayaran digital di China, dengan inovasi baru terus dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasar.
Kesalahan sistem ini tidak hanya menjadi pengingat pentingnya stabilitas teknologi dalam layanan keuangan, tetapi juga menyoroti bagaimana Alipay berupaya mempertahankan reputasinya sebagai platform yang dapat diandalkan dalam ekosistem ekonomi digital China yang terus berkembang. ■