Bank digital di Hong Kong mulai pertimbangkan cabang fisik, loh ada apa?

- 13 Januari 2025 - 17:12

Beberapa bank digital di Hong Kong, seperti WeLab Bank, ZA Bank, dan Mox Bank, sedang mempertimbangkan untuk membuka cabang fisik setelah Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) memberikan lampu hijau. Langkah ini menandai babak baru dalam pengembangan bank digital yang awalnya dirancang sepenuhnya berbasis daring. Namun, Livi Bank tetap berpegang teguh pada model digital sepenuhnya, menyatakan tidak melihat kebutuhan untuk kehadiran fisik.

HKMA, yang memberikan delapan lisensi bank virtual pada tahun 2019, berharap kehadiran cabang fisik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank digital. Perubahan kebijakan ini diharapkan menjadi katalisator untuk mengatasi kendala yang dihadapi bank digital, seperti keterbatasan dalam menjangkau segmen pelanggan yang kurang terpapar teknologi.

Dalam pernyataannya kepada South China Morning Post, WeLab Bank, ZA Bank, dan Mox Bank mengungkapkan minat untuk menambahkan cabang fisik sebagai pelengkap layanan digital mereka. “Interaksi tatap muka akan memperkaya pengalaman pelanggan, terutama untuk nasabah yang membutuhkan penjelasan mendalam mengenai produk keuangan,” ujar juru bicara ZA Bank.

Namun, Livi Bank memiliki pandangan berbeda. Mereka tetap percaya bahwa layanan digital sepenuhnya cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan modern. “Kami percaya bahwa masa depan adalah digital, dan strategi kami tetap pada inovasi layanan online,” kata perwakilan Livi Bank.

Evolusi bank digital

Bank digital seperti ZA Bank dan WeLab Bank memulai operasionalnya pada 2020 dengan janji menghadirkan layanan perbankan modern yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih fleksibel dibandingkan bank tradisional. Mereka juga menjadi katalisator kompetisi di sektor perbankan yang telah lama didominasi oleh institusi besar seperti HSBC dan Standard Chartered.

Namun, kenyataan tidak selalu seindah visi awal. Meskipun berhasil menarik pelanggan muda yang melek teknologi, bank digital menghadapi tantangan dalam menjangkau masyarakat yang masih bergantung pada layanan tradisional. Data dari riset pasar menunjukkan bahwa lebih dari 40% penduduk Hong Kong masih lebih nyaman menggunakan layanan bank fisik untuk transaksi besar seperti pembukaan rekening investasi atau pengajuan pinjaman.

Keuntungan kehadiran fisik

Bagi WeLab Bank, ZA Bank, dan Mox Bank, membuka cabang fisik memberikan peluang untuk membangun kepercayaan dengan komunitas lokal. Kehadiran fisik memungkinkan mereka menjelaskan produk yang kompleks, seperti asuransi dan investasi, secara langsung kepada pelanggan.

Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi, termasuk biaya operasional yang lebih tinggi. Sebagai bank digital, salah satu daya tarik utama mereka adalah efisiensi biaya yang tercermin dalam biaya layanan yang lebih rendah. Dengan membuka cabang fisik, mereka harus berhati-hati agar tidak kehilangan keunggulan ini.

“Strategi kami adalah mengintegrasikan kehadiran fisik dengan teknologi canggih untuk memberikan layanan yang lebih personal namun tetap efisien,” ujar perwakilan Mox Bank.

Keputusan HKMA untuk mengizinkan bank digital membuka cabang fisik menunjukkan bahwa regulator menyadari pentingnya fleksibilitas dalam model bisnis. Langkah ini juga sejalan dengan tren global, di mana bank digital di berbagai negara mulai mengadopsi pendekatan omnichannel untuk memperluas jangkauan mereka.

Riset dari McKinsey & Company menunjukkan bahwa bank yang mengintegrasikan layanan digital dan fisik dapat meningkatkan loyalitas pelanggan hingga 20% dibandingkan dengan bank yang sepenuhnya daring. Dengan latar belakang ini, bank digital di Hong Kong tampaknya sedang menuju transformasi besar untuk tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat. ■

Comments are closed.