Potensi luar biasa transaksi digital di Indonesia mendorong PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) untuk meraih peran utama. Dengan langkah strategis membangun ekosistem digital yang inovatif, BNI memantapkan posisinya sebagai pemain utama dalam transformasi perbankan digital, melibatkan tujuh mitra strategis untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Lanskap ekonomi digital Indonesia terus berkembang pesat, menciptakan peluang luar biasa untuk sektor perbankan. BNI, salah satu bank pelat merah terbesar, mengambil langkah signifikan melalui peluncuran “BNI Ekosistem,” sebuah platform digital yang mengintegrasikan solusi untuk pendidikan, layanan kesehatan, dan industri.
Dalam laporan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$360 miliar pada tahun 2030. Tren ini sejalan dengan data Bank Indonesia yang mencatat pertumbuhan transaksi digital banking sebesar 34,43% year-on-year (YoY) pada triwulan III 2024, dengan total 5,67 miliar transaksi.
Sebagai bagian dari strategi transformasi digital, BNI mencatatkan pencapaian signifikan pada kuartal III 2024. Transaksi digital banking tumbuh 40,9% YoY menjadi 1,04 miliar transaksi dengan nilai transaksi melonjak 26,2% menjadi Rp1.104 triliun.
Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menjelaskan, “BNI tentunya ingin menjadi bagian penting dari tren pertumbuhan yang sedang terjadi ini. Dengan solusi BNI Ekosistem, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara end-to-end.”
BNI Ekosistem terbagi menjadi tiga sektor utama:
- Campus Financial Ecosystem (CFEST): Dirancang untuk sektor pendidikan, mengintegrasikan solusi digital untuk universitas.
- Smart Healthcare: Meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan melalui platform digital.
- Smart Tenant: Menyediakan solusi untuk kawasan industri, termasuk integrasi layanan logistik dan pergudangan.
Kerja sama strategis dengan tujuh mitra utama menjadi langkah awal. Di sektor pendidikan, BNI menggandeng PT Indoglobal Nusa Persada (Pintro), PT Teknologi Kartu Indonesia (TKI), dan PT Rizki Tujuhbelas Kelola (R17). Di sektor kesehatan, mitra yang terlibat adalah PT Jasa Medika Transmedic (Jasamedika) dan PT Jejaring Tiga Artha (ZiCare). Untuk kawasan industri, BNI bekerja sama dengan PT Krakatau Information Technology (KIT) dan PT Realta Chakra Dharma (Realta).
Para mitra menyambut positif langkah ini. Direktur Utama PT Indoglobal Nusa Persada, Syarif Hidayat, menyebut kerja sama ini sebagai langkah signifikan untuk menciptakan ekosistem berkelanjutan di sektor pendidikan.
Theogratia Dinovan, Chief Business Development Officer Jasamedika, menambahkan, “Dengan kerja sama ini, kami dapat menyediakan solusi kesehatan yang lebih efektif dan efisien. Ini adalah wujud nyata dukungan BNI dalam memperluas aksesibilitas layanan kesehatan.”
Budi Tjandra Negara, Direktur Utama PT Krakatau Information Technology, menyebut sinergi ini sebagai peluang positif untuk mengintegrasikan layanan kawasan industri.
Dengan tren yang terus meningkat, BNI memposisikan diri sebagai pelopor transformasi digital di sektor perbankan Indonesia. Kehadiran BNI Ekosistem menjadi jawaban atas kebutuhan digitalisasi sektor pendidikan, kesehatan, dan kawasan industri, menciptakan solusi menyeluruh yang relevan dengan era modern. ■