Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank DKI dan PAM Jaya, memantapkan komitmen mereka untuk memberikan layanan yang lebih modern dan transparan kepada masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama strategis pada Selasa (24/12) di Jakarta.
Kesepakatan yang melibatkan Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, dan Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjadi tonggak penting bagi pengelolaan layanan publik berbasis digital. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan efisiensi operasional PAM Jaya, memastikan transparansi keuangan, serta memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan masyarakat Jakarta secara keseluruhan.
Langkah digital menuju ‘Jakarta Cerdas’
Dalam sambutannya, Agus H. Widodo menyatakan, “Sebagai BUMD, sinergi ini tidak hanya memperkuat hubungan antar perusahaan daerah, melainkan juga wujud dukungan program kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya dalam menciptakan layanan publik yang lebih baik dan terintegrasi secara digital.”
Kerja sama ini melibatkan tiga inisiatif strategis:
- Integrasi Sistem Keuangan Host-to-Host
Langkah ini memungkinkan transaksi keuangan PAM Jaya dikelola secara digital untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan. - Penerapan Virtual Account
Pelanggan kini dapat membayar tagihan air melalui aplikasi JakOne Mobile, ATM Bank DKI, dan kanal pembayaran lainnya. - Pembayaran Tagihan Air secara Online melalui Aggregator
Sistem ini memberikan fleksibilitas pembayaran bagi pelanggan, yang dapat diakses melalui berbagai saluran modern.
Transformasi layanan air minum
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menekankan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari transformasi besar layanan air minum di Jakarta. “Kami meyakini dengan dukungan Bank DKI, PAM Jaya dapat memberikan layanan yang lebih transparan dan efisien kepada pelanggan. Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan solusi inovatif yang mendukung pelayanan publik dan pengelolaan air minum yang lebih baik,” jelas Arief.
Komitmen untuk masa depan
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan, “Sinergi ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi pembayaran yang modern dan inklusif. Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital, tidak hanya untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, tetapi juga sebagai wujud sinergi mendukung pertumbuhan ekosistem BUMD yang berkelanjutan.”
Kerja sama ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Bank DKI dan PAM Jaya telah berkolaborasi dalam berbagai program, termasuk pembukaan rekening untuk pembayaran gaji karyawan baru, pengelolaan rekening proyek, serta transaksi digital untuk pembayaran tagihan air.
Dampak digitalisasi
Digitalisasi sistem pembayaran ini sejalan dengan tren global di mana sektor publik bertransformasi menuju efisiensi berbasis teknologi. Menurut laporan McKinsey, digitalisasi layanan publik dapat meningkatkan efisiensi hingga 20% dan mengurangi biaya administrasi hingga 30%. Dengan jumlah pelanggan PAM Jaya yang terus bertambah, integrasi teknologi ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian transaksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Kolaborasi ini menjadi model sinergi yang ideal bagi BUMD lainnya. Dengan membangun ekosistem terintegrasi secara finansial, kedua institusi ini tidak hanya meningkatkan pelayanan publik, tetapi juga menciptakan peluang bagi pengembangan ekonomi lokal yang lebih inklusif.
Melalui langkah ini, Jakarta membuktikan bahwa kolaborasi antara teknologi dan pelayanan publik dapat berjalan beriringan, memberikan manfaat nyata bagi warganya. ■