Dalam langkah penting yang mencerminkan komitmen terhadap pembangunan ekonomi Indonesia, PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) kembali memperkokoh kemitraannya dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra). Melalui program pembiayaan vendor, kedua perusahaan ini berkolaborasi untuk mendukung kelancaran proyek-proyek strategis di sektor Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Kemitraan ini tidak hanya memfasilitasi pembiayaan vendor, tetapi juga mendorong efisiensi dan inovasi di berbagai proyek besar, termasuk inisiatif hilirisasi energi dan transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Kesepakatan ini ditandatangani di INDY Bintaro Office Park pada 18 Desember 2024. Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong, mengungkapkan, “Kemitraan ini merupakan langkah strategis KB Bank untuk mendukung ekosistem bisnis yang inklusif dan produktif. Kolaborasi dengan Tripatra akan membantu kebutuhan modal kerja bagi vendor-vendor yang membutuhkan, sehingga meningkatkan efisiensi proyek, dan memberikan dampak positif pada pengembangan infrastruktur di Indonesia.”
Dukungan ini hadir dalam bentuk pembiayaan dengan suku bunga kompetitif dan fleksibilitas tenor berdasarkan rekomendasi Tripatra. Vendor yang memenuhi kriteria kelayakan kredit akan mendapatkan akses modal kerja untuk memastikan keberlanjutan operasional proyek.
Sebagai perusahaan dengan pengalaman lebih dari 50 tahun di bidang rekayasa, Tripatra terus berkontribusi pada pembangunan industri energi nasional. Benny Joesoep, Direktur Keuangan dan Komersial Tripatra, menyatakan, “Kami percaya bahwa keputusan kami untuk bermitra dengan KB Bank akan semakin memperkuat upaya Tripatra dalam mendukung perkembangan industri energi nasional, khususnya di era transisi energi dan mempercepat hilirisasi.”
Kemitraan ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Tripatra di sektor EPC tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Proyek-proyek yang didukung pembiayaan ini akan menjadi katalis dalam mendorong pembangunan infrastruktur strategis yang sejalan dengan visi besar Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan.
Menurut laporan McKinsey (2024), sektor EPC di Indonesia mengalami lonjakan kebutuhan proyek strategis, terutama di bidang energi terbarukan dan hilirisasi. Hal ini membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan yang mampu menyediakan solusi inovatif dalam pendanaan dan efisiensi proyek. ■