Paylater perbankan tumbuh pesat, catatkan Rp21,25 triliun kredit hingga Oktober 2024

- 14 Desember 2024 - 21:24

Layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater telah menjadi salah satu produk pembiayaan yang paling populer di Indonesia, menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bagi konsumen dalam berbelanja. Hingga Oktober 2024, kredit paylater perbankan mencatatkan lonjakan signifikan, mencapai Rp21,25 triliun—menandai pertumbuhan 47,92% secara tahunan (YoY). Sementara itu, perusahaan pembiayaan juga menunjukkan pertumbuhan tinggi meskipun dengan nilai penyaluran yang lebih kecil dibandingkan sektor perbankan.

Tren ini mencerminkan bagaimana paylater terus menarik perhatian nasabah dan menjadi bagian integral dari sektor pembiayaan Indonesia, bahkan di tengah tantangan ekonomi global.

Pertumbuhan Kredit Paylater yang Impresif
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa per Oktober 2024, baki debet kredit paylater perbankan mencapai Rp21,25 triliun atau 0,28% dari total kredit yang mencapai Rp7.656,90 triliun. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengungkapkan bahwa pertumbuhan YoY mencapai 47,92%. Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya, September 2024, yang sebesar 46,62%.

Jumlah rekening kredit paylater juga naik signifikan, mencapai 23,27 juta pada Oktober 2024, meningkat dari 19,82 juta pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bagaimana produk BNPL perbankan semakin diminati oleh konsumen di berbagai segmen.

Perbandingan dengan Perusahaan Pembiayaan
Di sisi lain, paylater yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan juga mengalami peningkatan, meskipun dengan nilai total yang lebih rendah. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, menyebut bahwa pembiayaan paylater oleh perusahaan pembiayaan tumbuh 63,89% YoY hingga mencapai Rp8,41 triliun per Oktober 2024. Namun, pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan September 2024 yang mencapai 103,40% YoY.

Namun demikian, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) untuk sektor ini tercatat naik menjadi 2,76% dari 2,60% pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan pentingnya pengelolaan risiko kredit di tengah pertumbuhan cepat industri paylater.

Paylater sebagai Kunci Masa Depan Pembiayaan
Lonjakan paylater di sektor perbankan dan pembiayaan mencerminkan bagaimana konsumen Indonesia semakin nyaman dengan pembiayaan digital. Dengan pertumbuhan yang konsisten, layanan ini menjadi komponen penting dalam strategi diversifikasi pendapatan bank dan lembaga pembiayaan.

Namun, di tengah pertumbuhan yang agresif, tantangan tetap ada, termasuk pengelolaan risiko kredit dan peningkatan literasi keuangan pengguna agar pembiayaan ini tidak menjadi beban. OJK terus memantau perkembangan untuk memastikan stabilitas industri di tengah ekspansi paylater yang pesat. â– 

Comments are closed.