Aplikasi digital Jenius, produk unggulan PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (BTPN), mencatatkan pertumbuhan pesat dengan penyaluran pinjaman mencapai Rp3,3 triliun hingga September 2024. Angka ini bukan hanya mencerminkan peningkatan luar biasa lebih dari 100% secara tahunan (YoY), tetapi juga menegaskan posisi Jenius sebagai inovator dalam ekosistem perbankan digital Indonesia.
Pertumbuhan ini didukung oleh tiga produk utama, yaitu kartu kredit, pinjaman tunai, dan layanan buy now, pay later (BNPL). Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah produk kartu kredit Jenius, yang mencapai target tahunan 2024 hanya dalam enam bulan pertama sejak peluncurannya di akhir 2023. Pertumbuhan volume transaksi kartu kredit ini bahkan melampaui 200%, memberikan sinyal optimisme yang kuat di tengah tantangan industri perbankan.
Strategi Agresif di Tengah Kompetisi Ketat
Irwan Tisnabudi, Head of Digital Banking SMBC Indonesia, mengungkapkan bahwa pertumbuhan luar biasa ini adalah hasil dari strategi promosi agresif Jenius. Penawaran bonus akumulasi poin hingga promo untuk berbagai transaksi menjadi kunci daya tarik bagi pengguna. “Kalau ditanya targetnya berapa, the sky is the limit,” ungkapnya optimis dalam konferensi pers, Kamis (5/12).
Layanan BNPL juga menjadi pendorong pertumbuhan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk bertransaksi secara fleksibel tanpa beban langsung. Dengan pertumbuhan dua digit di seluruh lini produk, Jenius kini berada di jalur untuk memimpin segmen perbankan digital di Indonesia.
Kontribusi pada Pertumbuhan Kredit SMBC Indonesia
SMBC Indonesia, induk perusahaan Jenius, mencatatkan total penyaluran kredit sebesar Rp175,1 triliun hingga September 2024, tumbuh 16% YoY. Kontribusi dari Grup OTO menjadi motor utama pertumbuhan kredit ini. Namun, di balik catatan positif tersebut, laba bersih konsolidasi setelah pajak SMBC Indonesia turun 4,8% YoY menjadi Rp1,99 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya kredit sebesar 45% YoY menjadi Rp863 miliar, serta peningkatan beban operasional sebesar 27% menjadi Rp7 triliun. Menurut manajemen, peningkatan biaya ini tak lepas dari pertumbuhan volume usaha dan inisiatif ekspansi yang sedang dilakukan.
Era Baru Perbankan Digital
Jenius, yang memulai langkahnya sebagai aplikasi tabungan digital, kini menjadi pelopor dalam menghadirkan produk perbankan berbasis teknologi yang relevan dengan gaya hidup modern. Dengan strategi inovasi berkelanjutan, Jenius tidak hanya menawarkan kemudahan transaksi, tetapi juga mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Transformasi perbankan digital ini mencerminkan tren global di mana konsumen semakin mengutamakan aksesibilitas dan fleksibilitas. Jika pertumbuhan pesat ini terus berlanjut, Jenius berpotensi menjadi salah satu pemain dominan dalam lanskap perbankan digital di Asia Tenggara. ■