Citigroup melangkah ke era baru digitalisasi dengan meluncurkan dua alat berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk lebih dari 140.000 karyawannya di delapan negara. Inisiatif ini bertujuan menyederhanakan pekerjaan, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat proses pengambilan keputusan di berbagai lini operasional bank.
Langkah ini menandai langkah besar Citigroup dalam mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam aktivitas sehari-hari, mempertegas posisinya di garis depan inovasi perbankan global.
Menurut Tim Ryan, Kepala Teknologi dan Pemberdayaan Bisnis Citigroup, alat ini dirancang untuk menjadi “rekan kerja virtual” yang dapat diandalkan oleh karyawan. Salah satu alat tersebut, Citi Assist, membantu karyawan menavigasi kebijakan dan prosedur internal yang sering kali rumit.
“Rasanya seperti memiliki rekan kerja yang sangat cerdas di ujung jari Anda,” ujar Ryan dalam sebuah memo kepada staf seperti dikutip Reuters, Kamis (5/12).
Alat lainnya, Citi Stylus, memungkinkan pengguna meringkas, membandingkan, atau mencari informasi dari beberapa dokumen secara bersamaan. Kedua alat ini mulai diakses bulan ini di AS, Kanada, Hungaria, India, Irlandia, Polandia, Singapura, dan Inggris Raya, dengan rencana ekspansi ke negara-negara lain.
AI: Masa Depan Perbankan
Langkah Citigroup mencerminkan tren adopsi AI yang semakin marak di kalangan bank global. Misalnya, Morgan Stanley menggunakan chatbot untuk membantu penasihat keuangan berinteraksi dengan klien, sementara Bank of America memiliki asisten virtual bernama Erica untuk mendukung transaksi ritel harian. Dalam wawancara video dengan Reuters, Ryan menekankan bahwa alat-alat AI ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membuka peluang inovasi baru melalui masukan langsung dari karyawan.
“Kami akan terus mengevaluasi bagaimana karyawan berinteraksi dengan alat ini untuk menemukan kegunaan baru yang lebih efektif,” ungkap Ryan. Ia juga menambahkan bahwa alat-alat ini bukan sekadar pelengkap tetapi komponen inti dalam upaya Citigroup menyelesaikan masalah manajemen data yang telah lama membebani bank tersebut.
Melampaui Inovasi
David Griffiths, Chief Technology Officer Citigroup, menjelaskan bahwa inisiatif ini terpisah dari program perbaikan data dan infrastruktur yang sedang dilakukan untuk mematuhi perintah regulator. Namun, integrasi AI ini diharapkan menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan tersebut, sekaligus memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang semakin digital.
Keputusan Citigroup untuk mengimplementasikan teknologi ini mencerminkan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin dalam transformasi digital perbankan. Dengan teknologi NVIDIA di balik kekuatan alat ini, Citigroup memanfaatkan salah satu inovasi AI terbaik di dunia, meskipun ekspektasi pasar terhadap perusahaan seperti NVIDIA tetap sangat tinggi.
Seiring dengan ekspansi alat ini ke pasar baru, dampaknya pada produktivitas karyawan dan efisiensi operasional di Citigroup akan menjadi tolok ukur penting bagi masa depan transformasi AI di sektor perbankan. ■
Foto: bankingdive.com