Di tengah meningkatnya ancaman pencurian data dan maraknya pinjaman online ilegal yang meresahkan masyarakat, dua nama besar di industri fintech Indonesia—Privy dan UangMe—menggandeng tangan dalam kemitraan strategis yang berpotensi menjadi standar baru dalam keamanan digital. Langkah ini bukan hanya soal melindungi data pribadi pengguna, tetapi juga upaya kolektif untuk membangun kepercayaan yang kokoh terhadap layanan fintech peer-to-peer (P2P) di Tanah Air.
Fenomena pencurian data dan dampak destruktifnya, baik materiil maupun non-materiil, telah menjadi tantangan besar bagi pertumbuhan industri fintech di Indonesia. Dalam konteks ini, kebutuhan masyarakat akan layanan yang aman, legal, dan tepercaya semakin mendesak, terlebih dengan adanya regulasi ketat seperti UU ITE yang mengatur pengamanan transaksi elektronik melalui tanda tangan elektronik (TTE) tersertifikasi.
Menjawab tantangan ini, UangMe, salah satu penyedia layanan keuangan terkemuka, resmi menggandeng Privy, perusahaan teknologi tanda tangan elektronik tersertifikasi, untuk meningkatkan keamanan data pengguna. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian oleh Direktur Utama PT UangMe Fintek Indonesia, Purnama Sutedi, dan Co-Founder & CEO Privy, Marshall Pribadi, di Jakarta, Jumat (22/11).
“Kami menyambut baik penunjukkan Privy sebagai penyedia layanan tanda tangan elektronik pada platform UangMe. Hal tersebut menunjukkan bahwa Privy semakin dipercaya oleh pihak peer-to-peer sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di Tanah Air, yang mementingkan keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya,” ujar Marshall dalam pernyataan resminya.
Privy menghadirkan teknologi TTE yang terintegrasi dengan database pengguna melalui PrivyID, memastikan bahwa dokumen elektronik yang ditandatangani aman dan sesuai dengan identitas yang telah diverifikasi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam mengakses layanan digital.
“Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk mengikuti langkah serupa, membangun ekosistem teknologi digital yang semakin maju dan terpercaya di masa depan,” tambah Marshall.
Bagi UangMe, keputusan bermitra dengan Privy didorong oleh rekam jejak Privy yang solid. “Privy memiliki lebih dari 53 juta pengguna terverifikasi dan melayani 4.300 perusahaan dengan tingkat akurasi keamanan data yang sangat tinggi. Komitmen ini meyakinkan kami untuk melakukan kerja sama strategis demi memberikan akses kredit pendanaan yang lebih mudah, aman, dan terpercaya kepada masyarakat,” ungkap Purnama Sutedi.
Sebagai bagian dari proses verifikasi, pengguna UangMe diwajibkan mengunggah kartu identitas dan melakukan selfie dengan teknologi liveness detection milik Privy. Sistem ini memastikan data pengguna terverifikasi secara akurat sebelum dokumen ditandatangani, menciptakan standar baru dalam keamanan digital di Indonesia.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa kolaborasi strategis antara perusahaan fintech dan penyedia teknologi adalah kunci untuk menghadapi tantangan keamanan data di era digital. Dengan meningkatnya kepercayaan pengguna, industri fintech Indonesia diharapkan semakin berkembang pesat dan berkontribusi signifikan terhadap inklusi keuangan nasional. ■