Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertekad untuk memperkuat ekosistem keuangan digital Indonesia melalui ajang bergengsi The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024. Ajang tahunan yang berlangsung pada 12-13 November 2024 ini tidak hanya menjadi puncak acara Bulan Fintech Nasional (BFN), tetapi juga momentum penting dalam mempercepat adopsi teknologi finansial di tanah air.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, membuka acara dengan optimisme tinggi. “Kami berharap Indonesia Fintech Summit and Expo yang keenam ini mampu memperkuat tekad dan pemahaman kita terhadap peran strategis fintech dalam membangun ekonomi dan pembangunan nasional. Ini adalah ajang bagi kita untuk belajar dan memperkuat ekosistem,” ujar Mahendra dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (12/11).
Fintech sebagai pilar pertumbuhan ekonomi digital
IFSE 2024 hadir di tengah momentum pertumbuhan sektor fintech yang semakin pesat. Menurut data OJK, sektor fintech di Indonesia telah mengalami lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir. Total transaksi fintech lending, misalnya, mencatatkan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp600 triliun pada tahun 2023, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan mencapai 50%. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor fintech dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Acara ini juga menjadi platform untuk berbagi wawasan tentang perkembangan terkini dan tantangan yang dihadapi dalam inovasi keuangan digital. Para regulator dan praktisi dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Kamboja, dan Singapura hadir untuk membagikan pengalaman mereka dalam mengelola sektor fintech yang semakin kompleks.
Kolaborasi global untuk membangun ekosistem fintech yang tangguh
Dengan mengusung tema “Technology Convergence: Shaping The Future of Finance And Beyond,” IFSE 2024 menekankan pentingnya konvergensi teknologi dalam membentuk masa depan keuangan. Mahendra menambahkan, “Ini menunjukkan bahwa untuk fintech, kita harus saling belajar.” Ia menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara dalam menghadapi tantangan regulasi, manajemen risiko, dan kepatuhan yang semakin kompleks.
IFSE 2024 menghadirkan lebih dari 60 pembicara dalam 25 sesi konferensi dan menampilkan 50 booth perusahaan fintech ternama. Topik-topik strategis seperti perencanaan keuangan, literasi digital, hingga prospek teknologi finansial 2025 akan dibahas secara mendalam. Tak hanya itu, acara ini juga dirancang untuk mengedukasi masyarakat melalui 16 kegiatan edukasi dan hiburan di INFINITY Stage.
Dukungan industri dan program bulan fintech nasional
IFSE 2024 merupakan hasil kolaborasi antara OJK, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 yang berlangsung dari 11 November hingga 12 Desember 2024, menggerakkan partisipasi lebih dari 74 perusahaan anggota AFTECH. Selama program ini, lebih dari 85 promosi seperti cashback, diskon, giveaway, dan program referral code akan digelar untuk menarik minat masyarakat.
Salah satu inovasi menarik adalah Fintech Virtual Job Fair yang menawarkan 115 lowongan pekerjaan, menunjukkan komitmen sektor fintech dalam menciptakan lapangan kerja baru di tengah digitalisasi ekonomi. Selain itu, terdapat lebih dari 113 kegiatan edukasi dan literasi yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan digital.
Optimisme untuk masa depan fintech Indonesia
Dengan ribuan peserta yang diharapkan hadir dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, industri fintech, lembaga internasional, dan akademisi, IFSE 2024 diyakini akan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekosistem fintech di Indonesia. Kolaborasi lintas sektor dan dukungan regulasi yang kuat akan menjadi kunci dalam mendorong inovasi dan menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurut laporan Deloitte tahun 2023, Indonesia memiliki potensi menjadi salah satu pasar fintech terbesar di Asia Tenggara, dengan proyeksi nilai pasar mencapai USD 25 miliar pada tahun 2028. Hal ini menegaskan pentingnya acara seperti IFSE 2024 dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat inovasi fintech di kawasan ini. ■