Di tengah dinamika ekonomi yang penuh tantangan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,33 triliun pada kuartal III-2024. Meskipun mengalami penurunan 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, capaian ini tetap mencerminkan ketangguhan Danamon melalui kontribusi solid dari empat pilar bisnisnya: Enterprise Banking & Financial Institution, SME Banking, Consumer Banking, dan Adira Finance.
“Ini menunjukkan bahwa Danamon berada di jalur yang tepat dalam menjalankan strategi dan investasi untuk pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Danamon, D. Ejima, dalam siaran persnya, Rabu (30/10). Ia menegaskan bahwa Danamon akan terus mengukuhkan posisinya sebagai “One Financial Group” yang siap menjadi mitra keuangan terpercaya dan berorientasi pada kebutuhan nasabah.
Tercatat total kredit, termasuk trade finance, melonjak 12% secara tahunan menjadi Rp186,5 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 14% yoy mencapai Rp148,9 triliun. Pendanaan Granular yang menjadi salah satu kekuatan bank ini turut tumbuh 11% yoy, mencerminkan peningkatan kualitas aset dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik sebesar 80 bps menjadi 11,5%.
Danamon juga berhasil menurunkan rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto sebesar 30 bps menjadi 2,0%, dengan Rasio Cakupan NPL yang mencapai 272,3%, naik dari 252,7% tahun lalu. Pertumbuhan laba dan efisiensi ini tercermin pada pendapatan operasional yang meningkat 7% menjadi Rp14,2 triliun, serta laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang naik 5% menjadi Rp6,3 triliun.
Danamon terus memperkokoh posisi dengan fokus pada ekosistem strategis, serta memperkuat kolaborasi bersama MUFG sebagai bagian dari One Financial Group, untuk menyediakan produk keuangan yang lebih holistik dan selaras dengan kebutuhan nasabah. ■