PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan sinerginya dalam pembiayaan channeling dengan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha). Kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya BTN untuk memperluas pembiayaan kredit usaha kecil, mikro dan menengah atau UMKM.
“Kami berharap dengan sinergi yang terjalin antara BTN dengan Amartha, akses UMKM terhadap pembiayaan BTN semakin mudah dan luas,” kata Direktur SME dan Retail Funding BTN,
Muhammad Iqbal di Jakarta, Rabu (16/10).
BTN berharap kolaborasi dengan Amartha dapat mendekatkan BTN dengan pelaku UMKM,
khususnya pada segmen ultra mikro yang belum tersentuh akses perbankan.
Mitra BTN tidak hanya pengembang tapi juga para pelaku industri dari skala besar hingga UMKM yang bergerak di industri yang terlibat di properti, mulai dari toko material, toko cat, produsen genteng, batu bata, mebel bahkan kuli bangunan dan lain sebagainya, yang semuanya membutuhkan akses ke pembiayaan yang mudah dan murah.
Untuk itu, Iqbal menambahkan dalam rangka implementasi ESG, BTN menggandeng Amartha
yang mendukung pelaku UMKM perempuan. “Mereka adalah perempuan yang ingin berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga sehingga sangat layak untuk kita dukung,” katanya.
Hadir dalam penandatangan PKS Kepala Divisi SME Banking BTN, Roganda Sahat Mangapul
Siahaan, Direktur serta Chief Funding Officer Amartha, Julie Fauzie.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Divisi SME Banking, Roganda Sahat Mangapul Siahaan
menyampaikan bahwa kredit channeling akan terus dikembangkan BTN, khususnya dengan
mitra fintech lending lainnya.
“Tren pembiayaan yang diminati masyarakat sekarang adalah pinjaman dengan platform fintech lending seiring makin pesatnya penggunaan aplikasi di ponsel dan internet saat ini, sehingga BTN melalui sinergi dan kolaborasi dengan Amartha dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk pengembangan pembiayaan ke UMKM,” katanya.
Amartha merupakan perusahaan teknologi keuangan mikro yang fokus pada pemberdayaan
segmen akar rumput dengan prinsip keberlanjutan.
Julie Fauzie selaku Chief Funding OfficerAmartha mengatakan, “Amartha memiliki teknologi risk-profiling berbasis AI yang didesain berdasarkan kebutuhan UMKM akar rumput untuk memitigasi risiko secara prudent. Kami juga memberikan intervensi berupa pendampingan bagi UMKM oleh 9,000 lebih tenaga lapangan yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha. Kami optimis kolaborasi dengan perbankan kredibel seperti BTN khususnya di sektor pembiayaan produktif, dapat mengakselerasi ekonomi dan kesejahteraan UMKM di pelosok Indonesia”.
Berdiri sejak tahun 2010 hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan permodalan senilai lebih dari
Rp23 triliun kepada lebih dari 2,6 juta UMKM di Indonesia. Selain itu, Amartha juga telah
menjalin kolaborasi kepada lebih dari 35 institusi di dalam dan luar negeri. ■