Visa pekan ini mengumumkan telah mengakuisisi Featurespace sebagai langkah memperkuat sistem keamanan perusahaan jasa keuangan multinasional yang berbasis di Foster City, California, AS.
“Menyediakan solusi bagi klien kami yang mampu beradaptasi dan mengantisipasi perubahan lanskap ancaman merupakan hal yang sangat penting,” kata Antony Cahill, Global Head of Value-Added Services Visa seperti dikutip biometricupdate.com awal pekan ini.
Menirit dia, landasan kuat Featurespace dalam AI akan meningkatkan portofolio produk Visa yang ada. “Dan ini memungkinkan kami untuk mengatasi tantangan klien kami yang paling rumit dan mendesak. Kami berharap dapat menyambut tim Featurespace di Visa,” tuturnya.
Didirikan oleh jurusan teknik Universitas Cambridge, Featurespace telah mendapatkan pengakuan atas algoritme berbasis AI yang menganalisis data transaksi dan mendeteksi pola penipuan. Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Visa untuk menyediakan platform analitik perilaku adaptif bagi kliennya untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.
Setelah akuisisi selesai, kedua perusahaan mengantisipasi hal ini akan memungkinkan lembaga keuangan dan bisnis mengelola penipuan secara real-time, dengan tujuan meningkatkan keamanan ekosistem pembayaran yang lebih luas. Selama lima tahun terakhir, Visa telah menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi, dengan fokus pada pengurangan penipuan dan peningkatan keamanan operasinya.
Dave Excell, pendiri Featurespace, menambahkan, “Selama 12 tahun terakhir kami telah melayani industri jasa keuangan, membangun perusahaan yang terus berkembang pesat, dan kami sangat gembira menjadi bagian dari Visa. Bersama Visa, kami dapat menghadirkan inovasi, integritas, dan tujuan platform serta tim kami kepada lebih banyak penyedia layanan pembayaran dan pada akhirnya, mencegah lebih banyak orang menjadi korban kejahatan keuangan.”
Transaksi tersebut, yang tunduk pada persetujuan regulasi dan ketentuan penutupan yang lazim, diharapkan akan dirampungkan pada tahun fiskal Visa 2025.
Rincian keuangan dari kesepakatan tersebut tidak diungkapkan, tetapi Sky News mengutip angka tertinggi sebesar 700 juta pound (sekitar US$937 juta) dari sumber yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah laporan bulan lalu.
Visa bukan satu-satunya perusahaan yang mengincar penawaran Featurespace. Pada tahun 2020, NatWest menerapkan ARIC Risk Hub milik Featurespace untuk meningkatkan pemantauan transaksi di seluruh perusahaan dan deteksi penipuan pembayaran melalui penggunaan analisis perilaku.
Visa menggunakan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin untuk melawan penipuan, kata James Mirfin, kepala solusi risiko dan identitas global di Visa, kepada CNBC beberapa waktu lalu.Perusahaan tersebut mencegah aktivitas penipuan senilai US$40 miliar dari Oktober 2022 hingga September 2023, hampir dua kali lipat dari tahun lalu. ■
Ilustrasi: finimize.com