Raksasa teknologi China Alibaba menunjukkan bahwa bukan hanya Meta, Google dan Amazon yang dapat menggunakan kekuatan finansial mereka untuk membeli pijakan di negara berkembang dengan mencapai kesepakatan dengan perusahaan aplikasi super Indonesia, GoTo Group.
Pada hari Selasa (17/9), Alibaba mengumumkan bahwa GoTo akan menggunakan layanan Alibaba Cloud – termasuk basis data berbasis cloud, jaringan, keamanan, dan analisis data – sementara Alibaba akan berkomitmen untuk memegang saham GoTo-nya setidaknya selama lima tahun.
Alibaba Group memegang 88.531.124.993 saham Seri A di GoTo hingga akhir Agustus – sekitar 7,4% dari bisnis tersebut. Pada bulan Februari, sebelum Alibaba menjual 16,29 miliar saham, persentase tersebut sekitar 8,7%.
“Layanan ini akan memperkuat layanan platform dan inovasi digital GoTo dengan teknologi cloud dan AI canggih milik Alibaba,” ungkap Alibaba seperti dilansir theregister.com.
CEO GoTo Group Patrick Walujo mengklaim langkah ini akan memperkuat infrastruktur teknologi perusahaan. Alibaba menyebut nota kesepahaman yang tidak mengikat ini sebagai salah satu “keterlibatan strategis cloud yang paling signifikan di Asia Tenggara.”
Alibaba tidak hanya akan ikut campur dalam infrastruktur GoTo. Perusahaan ini juga akan terlibat dalam inisiatif-inisiatif lain yang tidak jelas seperti pengembangan keterampilan digital dan AI, serta “kemitraan komersial lebih lanjut” yang tidak disebutkan secara spesifik yang diklaim akan berkontribusi pada ekonomi digital Indonesia.
Pendapatan e-commerce TikTok di Asia meningkat empat kali lipat hanya dalam satu tahun Alibaba Cloud menunggu perangkat keras mengering sebelum mencoba memulihkan data pelanggan ByteDance menghindari larangan perdagangan sosial Indonesia dengan pembelian senilai US$1,5 miliar Biden mengatasi celah perdagangan yang digunakan oleh pengecer daring murah asal Tiongkok GoTo sendiri merupakan hasil merger antara aplikasi pemesanan kendaraan Gojek dan platform e-commerce Tokopedia pada tahun 2021.
Desember lalu, TikTok milik raksasa teknologi China Bytedance membeli saham GoTo senilai $1,5 miliar. Kemitraan e-commerce strategis itu cukup meyakinkan pemerintah Indonesia untuk mengizinkan TikTok terlibat dalam perdagangan sosial di negara ini – bahkan setelah mengeluarkan larangan terhadap praktik tersebut.
Tokopedia sekarang menjadi layanan “Toko” TikTok dalam segala hal kecuali nama dan merek, kata konsultan Momentum Works yang berkantor pusat di Singapura. Berkat kesepakatan dengan TikTok dan Alibaba, GoTo telah terintegrasi dengan infrastruktur dan teknologi Tiongkok – yang mungkin sangat cocok bagi Beijing. ■