Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi menggunakan kartu ATM atau debit perbankan turun dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Angka penurunannya mencapai 8,24% (yoy) atau menjadi 1.759,92 juta transaksi.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan kondisi tersebut berbanding terbalik dengan transaksi kartu kredit yang justru tumbuh 20,92% (yoy), dengan jumlah transaksi mencapai 114,31 juta.
Menurut dia, transaksi menggunakan QRIS juga tercatat tumbuh pesat hingga 226,54% yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 50,5 juta. Menurut Perry, jumlah merchant pengguna QRIS menyentuh 32,71 juta yang sebagian besar adalah UMKM.
“Transaksi QRIS tumbuh 226,54% yoy dengan jumlah pengguna mencapai 50,5 juta. Dan jumlah merchant 32,71 juta yang sebagian besar adalah UMKM,” ungkapnya.
Perry juga menjelaskan transaksi layanan perbankan digital banking tumbuh sebesar 34,49% yoy, dengan jumlah transaksi hingga 5.363 juta kali. Sementara transaksi uang elektronik tumbuh 39,24% yoy dan volumenya mencapai 3.958,53 juta transaksi.
“Sementara transaksi uang elektronik tumbuh 39,24% yoy dan volumenya mencapai 3.958,53 juta transaksi,” katanya.
Saat ini, selain di Indonesia, QRIS sudah bisa digunakan di 9 negara, yakni Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, Brunei Darussalam, Jepang, dan Korea Selatan. ■