PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada Mei 2024 mencatatkan kenaikan laba sekitar 8,83% secara tahunan atau year on year (YoY) yakni sebesar Rp21,90 triliun. Periode yang sama tahun lalu BRI mencatat laba Rp20,12 triliun.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin, 1 Juli 2024, capaian laba bersih BRI ditopang oleh pendapatan bunga perseroan. Hingga Mei 2024, pendapatan bunga bersih BRI naik 16,37% menjadi Rp67,37 triliun. Sedangkan beban bunga naik 49,10% menjadi Rp21,52 triliun.
Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) tumbuh 5,49% dari Rp43,45 triliun menjadi Rp45,84 triliun di Mei 2024. Pada pos beban operasional mengalami kenaikan 0,71% dari Rp18,30 triliun menjadi Rp18,43 triliun. Jika dirinci, beban tenaga kerja pada Mei 2024 sebesar Rp12,61 triliun, atau naik 10% dari tahun sebelumnya. Kemudian, beban tenaga kerja naik 13,3% dan beban lainnya naik 6,44%.
Dari sisi intermediasi, BRI mampu menyalurkan kredit per Mei 2024 sebesar Rp1.202,49 triliun. Realisasi kredit ini naik 10,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.086,69 triliun. Sementara hingga Mei 2024, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) telah mencapai Rp1.400,04 triliun, atau naik 16,43% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.202,40 triliun.
Adapun total aset BRI per Mei 2024 tercatat sebesar Rp1.835,75 triliun. Total aset BRI ini tumbuh 12,50% ketimbang tahun lalu sebesar Rp1.631,18 triliun.
Secara konsolidasi hingga kuartal I 2024 BRI memperoleh laba sebesar Rp15,98 triliun atau tumbuh 2,69% secara year on year (yoy) atau tahunan.
Pencapaian tersebut membuat BRI tetap optimistis dengan kinerja kedepan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik perseroan melihat kondisi ekonomi nasional saat memiliki daya tahan terhadap stabilitas ekonomi global. ■