MAJALAH FORTUNE dalam ‘Fortune Southeast Asia 500’ yang dipublikasikan pekan lalu memosisikan BRI sebagai institusi keuangan nomor 1 di Indonesia, sementara di tingkat Asia BRI menempati peringkat ke-4 untuk kategori finansial.
Secara umum, BRI menduduki peringkat ke-15 diantara 500 perusahaan dalam daftar daftar ‘Fortune Southeast Asia 500’. BRI mencatatkan revenue sebesar US$14,9 miliar, profit sebesar US$3,9 miliar dan aset sebesar US$127,6 miliar.
‘Fortune Southeast Asia 500’ merupakan daftar 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang dinilai berdasarkan revenue, profit dan aset. Pemeringkatan ini mencakup perusahaan-perusahaan dari tujuh negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Kamboja.
Dalam daftar tersebut Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan. Disusul Thailand dengan 107 perusahaan, Malaysia dengan 89 perusahaan, Singapura lewat 84 perusahaan, Vietnam 70 perusahaan, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja melalui dua perusahaan.
Editor Eksekutif Fortune Asia Clay Chandler mengatakan, Fortune Southeast Asia 500 merefleksikan wilayah Asia Tenggara yang dinamis dan cepat berubah. Kawasan yang perekonomian utamanya tumbuh lebih cepat dibandingkan Eropa atau AS.
“Hal ini sebagian disebabkan oleh peran Asia Tenggara yang jauh lebih penting dalam perekonomian global, salah satunya karena sejumlah perusahaan multinasional Global 500 telah mengalihkan lebih banyak rantai pasokan mereka ke negara-negara Asia Tenggara,” ujarnya akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Forbes menobatkan BRI sebagai perusahaan terbesar di Indonesia pada Forbes The Global 2000 pada 2024.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, di tengah ketidakpastian ekonomi global serta era suku bunga tinggi, keberhasilan BRI mendapatkan pengakuan dari Forbes dan Fortune membuktikan bahwa dunia internasional mengakui serta mengapresiasi strategic response yang diambil BRI dalam menghadapi tantangan.
“Hal tersebut terbukti berhasil menjadi landasan dalam pencapaian kinerja yang positif bagi BRI yang menjadi leader di industri perbankan di Indonesia,” ujar Sunarso. ■