PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) mengantongi laba bersih setelah pajak senilai Rp1,33 triliun selama 2023 atau naik 13,2% secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,17 triliun.
Handojo G. Kusuma, bos AXA Mandiri bilang, pencapaian ini didukung oleh inisiatif perusahaan untuk terus menjaga portofolio bisnis yang sehat, dan pengelolaan biaya serta risiko underwriting yang baik.
“Ini adalah kinerja luar biasa dan laba bersih tadi pertumbuhannya all time high sejak AXA Mandiri berdiri,” kata Handojo dalam konfrensi pers paparan kinerja Axa Mandiri di Jakarta, Selasa (14/5).
Kendati laba tumbuh, jumlah pendapatan perusahaan terkontraksi 4% menjadi Rp14,024 triliun. Penurunan ini diikuti oleh pendapatan premi bruto perusahaan yang turun juga sebesar 4% yoy menjadi Rp11,682 triliun. Di sisi lain pendapatan investasi neto tumbuh tipis 1,3% yoy menjadi Rp1,55 triliun, ditopang pendapatan bunga dari surat berharga.
Dari sisi total klaim bruto, AXA Mandiri tercatat telah membayar sebanyak Rp10,11 triliun di tahun 2023 serta melindungi lebih dari 3,8 juta tertanggung di seluruh Indonesia.
Total aset perusahaan sampai Desember 2023 naik menjadi Rp41,11 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,15 triliun.
Kondisi kesehatan perusahaan juga semakin baik, tercermin dari rasio Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 519,24%, meningkat dari 477,58% pada tahun 2022. ■