PROSES AKUISISI PT Bank Commonwealth oleh PT Bank OCBC NISP, Tbk. (OCBC Indonesia) tuntas sudah. Hari ini, Kamis (2/5) manajemen OCBC mengumumkan proses akuisisi PT Bank Commonwealth (PTBC) telah selesai dan 100% saham PTBC telah sepenuhnya dimiliki OCBC efektif 1 Mei 2024.
Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja mengatakan bisnis tetap berjalan seperti biasa, Nasabah PT Bank Commonwealth dapat terus melakukan transaksi perbankan melalui kanal digital dan seluruh kantor cabang.
Sebagai bagian dari OCBC, kegiatan operasional PTBC masih akan berjalan secara mandiri sampai dengan proses merger yang direncanakan akan selesai selambatnya triwulan IV tahun 2024.
Tak sedikit yang bertanya-tanya, apa keuntungan yang diperoleh OCBC pasca mengakuisisi Bank Commonwealth yang nota bene membukukan rugi bersih Rp788,68 miliar pada 2023 atau meningkat kerugiannya sebesar 124,84% dibandingkan kerugian 2022 sebesar Rp350,77 miliar. Apa yang membuat OCBC mau menggelontorkan dana Rp2,2 triliun untuk mengakuisisi bank asal Negeri Kangguru tu?
Sebenarnya, bos OCBC Parwati Surjaudaja sudah jauh-jauh hari mengungkapkan benefit yang akan diperoleh OCBC dengan membeli Bank Commonwealth.
“Bank Commonwealth memiliki basis klien yang menarik dan komplementer pada segmen nasabah konsumen dan UKM (retail),” katanya pertengahan November tahun lalu.
Penggabungan kemampuan kedua bank akan memperkuat platform OCBC Indonesia dalam mengambil peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia.
Bank Commonwealth, antara lain, memiliki kemampuan yang komplementer dalam wealth management dan automative joint financing yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas penawaran produk dan layanan OCBC Indonesia.
“Akusisi tersebut ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif, untuk segmen konsumen dan UMKM,” kata Parwati.
OCBC Indonesia pada tanggal 16 November 2023 telah melakukan penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA). Hal itu untuk membeli 99,00% saham di Bank Commonwealth dari CBA. OCBC Indonesia pun bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1,00% saham PTBC dari pemegang saham lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam pernyataannya mengatakan akuisisi ini dilakukan secara sukarela yakni business to business.
Selain itu, rencana ini juga sejalan dengan strategi bisnis CBA untuk pemulihan pasca pandemi Covid-19. Selain itu, rencana ini sejalan pula dengan strategi Bank OCBC untuk untuk pengembangan dan penguatan bisnis di Indonesia.
OJK, kata Dian, menyambut baik rencana akuisisi tersebut. Hal ini juga merupakan langkah konkret untuk mendukung kebijakan OJK terkait konsolidasi perbankan secara sukarela dalam rangka untuk memperkuat daya saing perbankan, menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia, dan meningkatkan kontribusi perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, merata, dan berkelanjutan.
Secara khusus, kata Dian, akuisisi ini diharapkan akan meningkatkan kredit konsumer dan UMKM di Indonesia. ■