PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia berencana melakukan inovasi terkait produk untuk dapat menekan klaim kesehatan. Salah satunya adalah dengan memberikan diskon hingga 20% bagi nasabah yang terus sehat.
Vice President Prudential Indonesia Tony Benitez mengatakan diskon seperti itu diharapkan mampu mengibah pola pikir masyarakat. “Ini adalah salah satu cara untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk terus sehat,” katanya, Kamis (25/4).
Menurut dia, selain langkah inovatif, pihaknya juga melakukan sejumlah langkah untuk dapat mengatasi inflasi medis yang berdampak pada tingginya klaim asuransi kesehatan.
“Strategi untuk menghindari pelonjakan klaim kesehatan adalah dengan mengendalikan biaya. Cara mengendalikan biaya-biaya ini perlu kerja sama dengan berbagai pihak, dengan rekan-rekan mitra rumah sakit, regulator, dan pemerintah,” ujarnya.
Menurut dia, pihaknya ingin bekerja sama dengan rumah sakit agar bisa mendapatkan transparansi biaya terkait setiap layanan yang diberikan. Dengan begitu, perusahaan asuransi bisa mendapatkan rincian pembiayaan yang lebih jelas di awal terkait layanan yang diberikan rumah sakit.
“Kami minta transparansi dari biaya medis sehingga kami bisa lebih mengendalikan biaya-biaya klaim kesehatan yang tinggi.”
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, klaim asuransi kesehatan tumbuh signifikan sepanjang 2023. Salah satu pemicu pertumbuhan klain ini adalah inflasi biaya medis. Nilai klaim asuransi kesehatan mencapai Rp20,83 triliun. Nilai ini melonjak 24,9% dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,68 triliun.
Riset Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023 menyebut, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6%’di 2023. Prediksi biaya kesehatan di Indonesia ini lebih tinggi dari proyeksi Asia di 11,5% juga melebihi inflasi keuangan Indonesia pada 2022 sebesar 5,5%. ■