PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) di kuartal i-2014 berhasil mengantongi laba sebesar Rp15,98 triliun alias tumbuh 2,69% secara tahunan (yoy). Pencapaian laba BRI tersebut melampaui cuan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp12,9 triliun atau naik 11,7 % (yoy) pada kuartal yang sama.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, terdapat sejumlah penopang kinerja laba bank pada tiga bulan pertama tahun ini meskipun kondisi perekonomian global yang diselimuti ketidakpastian.
Faktor pendorong laba bank pada kuartal I/2024 di antaranya kinerja kredit yang mampu tumbuh signifikan. Tercatat nilai penyaluran kredit di BRI mencapai Rp1.308,65 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 10,89% yoy.
“Semua segmen kredit tumbuh positif, baik mikro, konsumer, segmen kecil dan menengah, serta korporasi juga tumbuh,” ujarnya dalam paparan kinerja BRI, Kamis (25/4).
Menueut dia, pencapaian tersebut tidak terlepas dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp35,95 triliun, naik 9,68% yoy dari setahun sebelumnya Rp32,78 triliun. Selain itu, penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp1.308,65 triliun, tumbuh 10,89% yoy pada periode Maret 2024. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp1.089,41 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 83,28%.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,27% dan NPL net sebesar 1% per Maret 2024. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 214,26%.
Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.416,21 triliun, tumbuh 12,8% yoy. Dengan jumlah dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar Rp873,3 triliun atau menyumbang porsi sebesar 61,67%.
Kemudian untuk aplikasi digital BRImo, hingga kini telah mampu menggaet 33,5 juta pengguna hingga akhir kuartal I/2024, tumbuh 30,3% yoy. Sementara, jumlah transaksi di BRImo telah mencapai 969 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp1.251 triliun.
Selain dari BRImo, fee based income berasal dari kinerja AgenBRILink yang mencatatkan 285 juta transaksi serta volume transaksi Rp370 triliun. Jumlah AgenBRILink telah mencapai 796.836 agen hingga akhir Maret 2024.
Kinerja BRI juga ditopang oleh likuiditas yang memadai, di mana rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) mencapai level 83,3% pada Maret 2024. Kemampuan likuiditas bank didukung oleh raupan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp1,416,21 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 12,8% yoy. Raupan DPK bank didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp873,29 triliun, naik 7,8% yoy. ■